Presiden Iran Hassan Rouhani (kanan) bertemu Presiden Venezuela Nicolas Maduro di sela-sela KTT Gerakan Non-Blok ke-18 (NAM) ke-18 di ibukota Azerbaijan, Baku pada tanggal 25 Oktober 2019 (Foto: IRNA)
Teheran, Jurnas.com - Presiden Hassan Rouhani memuji perlawanan negara Iran dan Venezuela terhadap upaya Amerika Serikat (AS) untuk menargetkan kedua negara. Ia menyerukan perluasan hubungan bilateral antara Teheran dan Caracas.
"Iran dan Venezuela telah dan akan terus saling mendukung dalam semua badan internasional dan politik," kata Rouhani dalam pertemuan dengan Presiden Venezuela, Nicolas Maduro di sela-sela KTT Gerakan Non-Blok ke-18 (NAM) di ibukota Azerbaijan Baku, Jumat (25/10).
"Kami siap memberi Venezuela pengalaman kami di bidang teknis seperti platform dunia maya, teknologi baru dan juga pertanian selain memperkuat kerja sama di sektor keuangan dan perbankan," kata Rouhani.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Rouhani menekankan bahwa Iran sudah berhasil membalas upaya Washington untuk menargetkan Teheran melalui sanksi ekonomi dan tekanan regional.
"Sebagian besar indikator ekonomi Iran telah positif dalam beberapa bulan terakhir," kata Rouhani, menambahkan bahwa AS belum dapat mencapai keberhasilan dalam rencana mereka di kawasan kami, dari Irak dan Suriah hingga Palestina, Afghanistan dan Yaman.
Pada kesempatan tersebut, Rouhani secara pribadi mengundang Maduro untuk mengunjungi Teheran.
Sementara itu, Maduro juga menyerukan perluasan hubungan lebih lanjut dalam kerangka kerja sama komite kerja sama yang dibentuk antara kedua negara.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Presiden Venezuela memuji daya tahan Iran terhadap tekanan AS, dengan mengatakan bahwa kedua negara telah memaksa AS "untuk mundur dari skema ambisiusnya dan menerima kekalahan."
Mengatasi upaya AS yang menargetkan kedua negara dan negara-negara nonblok lainnya, Maduro mengatakan, "Hari ini semua negara merdeka telah membentuk front yang luas melawan langkah-langkah ekstremis dan radikal AS."
"Ini sangat berharga," tambahnya.
Pernyataan kedua presiden tersebut datang ketika Iran dan Venezuela telah mengalami tekanan ekonomi dan politik besar AS yang berusaha melemahkan negara-negara tersebut.
Pada Mei 2018, Presiden AS, Donald Trump secara sepihak menarik negaranya dari perjanjian nuklir Iran 2015 dan mengeluarkan sanksi terberat terhadap Republik Islam.
Sementara itu, Washington menjatuhkan beberapa putaran sanksi dalam upaya untuk menggulingkan Presiden Maduro dan membuatnya diganti dengan tokoh yang condong ke Washington Juan Guaido, yang menyatakan dirinya presiden sementara awal tahun ini.
KEYWORD :Hassan Rouhani Republik Islam Iran Amerika Serikat Nicolas Maduro