Sabtu, 23/11/2024 10:03 WIB

Ekspor Non Minyak Iran Sebagian Besar Tidak Terpengaruh Sanksi AS

 Negeri Para Mullah berhasil menjaga ekspor tetap lancar dan berjalan selama tujuh bulan terakhir.

Ilustrasi ekspor dan impor. (Foto: PressTV)

Teheran, Jurnas.com - Menteri Urusan Ekonomi dan Keuangan Iran, Farhad Dejpassand mengatakan, Negeri Para Mullah berhasil menjaga ekspor tetap lancar dan berjalan selama tujuh bulan terakhir.

Iran mampu menjaga ekspor minyaknya meskipun ada sanksi keras yang diberlakukan Amerika Serikat (AS) yang dimaksudkan untuk membatasi akses negara itu ke pasar regional dan internasional.

Dejpassand mengatakan, nilai ekspor produk non-minyak dari Iran sejak akhir Maret, mencapai USD24,4 miliar, sedikit turun dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2018 saat negara itu mengekspor hampir USD27,3 miliar dari barang dan jasa.

"Jelas bahwa terlepas dari semua tekanan yang menumpuk (pada negara itu), ekspor kami telah melebihi USD24 miliar," kata Dejpassand ketika berbicara pada sebuah pertemuan di kota timur laut Mashhad.

Ia bersikeras bahwa ketegangan ekonomi yang disebabkan sanksi Gedung Putih berhasil dikendalikan.

Dejpassand mengatakan volume ekspor non-minyak Iran meningkat lebih dari 10 persen dibandingkan dengan tujuh bulan pertama tahun 2018, menambahkan bahwa impor ke Iran sudah mencapai USD25,2 miliar, naik dari USD26,3 miliar yang dilaporkan tahun lalu.

Komentar itu muncul beberapa hari setelah Dejpassand mengatakan telah membatalkan perjalanannya ke AS untuk menghadiri pertemuan internasional karena Washington telah menolak untuk memberikan visa kepada anggota senior dari delegasi ekonominya.

Sedianya, ia dijadwalkan untuk menghadiri acara yang diselenggarakan oleh Bank Dunia dan Dana Moneter Internasional di Washington, DC, di mana ia dilaporkan berusaha menguraikan kegagalan sanksi AS terhadap ekonomi negaranya.

KEYWORD :

Farhad Dejpassand Amerika Serikat Ekspor Non Minyak




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :