Sabtu, 23/11/2024 09:58 WIB

Ungkapan 4 Menteri Baru Kabinet Indonesia Maju

Para menteri mulai sibuk bertemu dengan masyarakat. Melontarkan ungkapan-ungkapan

Foto bersama Presiden Joko Widodo dan Maruf Amin bersama para Menteri Kabinet Indonesia Maju

Jakarta, Jurnas.com - Para Menteri Kabinet Indonesia Maju yang dipilih oleh Presiden Joko Widodo sudah mulai bekerja oada Rabu (23/10. Mereka yang terppilih akan membantu menjalani roda pemerintahan periode 2019-2024. Itu pun kalau tidak kena reshuflle di tengah jalan.

Di hadapan para menterinya, Jokowi mengeluarkan 7 maklumat. Salah duanya, tidak ada visi misi menteri, yang ada  visi misi Presiden dan Wakil Presiden. Satunya lagi, meminta pembantunya untuk kerja keras, kerja cepat, dan kerja produktif.

Tak ayal, para menteri mulai sibuk bertemu dengan masyarakat. Melontarkan ungkapan-ungkapan "Syahdu". Beginilah lontaran beberapa menteri wajah baru.

1. Nadiem Makarim, Menteri Pendidikan dan Kebudayaan di sela Temu Pendidik Nusantara.

"Luar biasa saya termotivasi terutama sama guru-guru yang saya temui hari ini dan harapannya kami akan bertemu berbagai macam guru lagi."

"Walau tantangan sangat berat, tetapi aneh kalau saya ketemu sama guru saya lebih positif lagi. Jadinya alhamdulillah banyak sekali guru-guru yang memang ingin lebih baik, ingin belajar seperti muridnya dia dan itu kata kuncinya."

2. Ida Fauziah, Menteri Ketenagakerjaan usai memimpin rapat dengan jajaran Kementeriannya.

"Banyak sekali peraturan perundangan yang tumpang tindih. Presiden minta kita semua menginventarisir apa saja yang menghambat pelayan publik dan investasi yang golnya menciptakan lapangan kerja."

"Dalam kerja-kerja ke depan, tidak ada visi dan misi menteri. Yang ada visi misi presiden dan wapres. Karena itu, sesuai arahan presiden, tugas kita sebagai pembantunya, harus memastikan amanah dan agenda presiden yaitu menciptakan lapangan kerja seluas-luasnya harus berjalan dengan baik."

3. Erick Thohir, Menteri Badan Usaha Milik Negara saat ditemui di Kementeriannya.

"Kita jangan terjebak juga utang itu salah. Tetapi kalau utang itu bermanfaat dan bisa menjadikan sebuah cashflow atau sebuah pendapatan yang baik saya rasa tidak ada salah."

“Kita juga enggak mau BUMN jadi menara gading. Kita mau di era kolaborasi ini musti kerja sama dengan pihak-pihak yang kompeten untuk memenangkan peperangan."

4. Abdul Halim Iskandar, Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi di kantor kementeriannya.

”Visi presiden yang sekarang adalah melanjutkan visi presiden yang kemarin. Sehingga tidak ada tata ulang atau recovery, semua tinggal menjalankan sesuai visi-misi presiden. Kita tinggal membenahi apa yang perlu dibenahi dan meningkatkan apa yang perlu ditingkatkan."

KEYWORD :

Ungkapan Politisi Nadiem Makarim Ida Fauziah Kabinet Indonesia Maju Menteri Desa




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :