Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto sebagai ujung tombak dalam mensukseskan visi pemerintahan Presiden Jokowi untuk membawa Indonesia menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2045.
Demikian disampaikan Wakil Ketua DPR, Azis Syamsuddin, melalui pesan singkatnya, Selasa (29/10). Menurutnya, kedudukan Airlangga sebagai garda terdepan visi ekonomi juga secara eksplisit diungkapkan Presiden Jokowi.
"Dari tanggapan Presiden Jokowi, bisa dimaknai bahwa tim ekonomi yang disusunnya sudah melalui pertimbangan yang matang. Pertimbangan itu bukan bersifat politis, tapi lebih menitikberatkan pada kualitas individual, maupun tim; secara konseptual, maupun eksekusi di lapangan; serta siap untuk menghadapi ancaman krisis ekonomi, maupun mencapai visi jauh ke depan," kata Azis.
Luhut Panjaitan sebelum Airlangga Mundur Ketum Golkar: Kita Harus Kompak, Jangan Mau Diintimidasi
Hal itu menangapi pernyataan Presiden Jokowi yang menyebut duet tim ekonomi kabinet Jokowi, antara Airlangga sebagai Menko Perekonomian dengan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sudah tepat dan saling mengerti. Dimana, keduanya dianggap sudah saling tahu apa yang akan dikerjakan saat menghadapi tekanan tantangan eksternal ekonomi global yang tidak menentu.
Kata Azis, visi Presiden Jokowi sebagaimana disampaikan pada pidato pelantikan di Gedung paripurna MPR RI, melalui sejumlah program unggulannya berkeinginan membawa Indonesia menjadi lima besar kekuatan ekonomi dunia pada tahun 2045 atau bertepatan pada 100 tahun Indonesia merdeka.
"Ini tentu saja sebuah visi yang berani. Karena setidaknya, untuk masuk ke dalam lima besar kekuatan ekonomi global, sebuah negara tidak hanya dituntut maju secara ekonomi, tapi juga harus menjadi pusat episentrum peradaban dunia," terangnya.
Dengan demikian, kata Azis, membaca visi kerja pemerintahan Jokowi Jilid II, tidak bisa dilepaskan dari rencana jangka panjang. Program-program pemerintah yang disusun oleh Kabinet Jokowi, haruslah dipahami sebagai upaya meletakan pondasi bagi tegaknya peradaban bangsa yang maju.
"Dan untuk melakukan semua itu, pemerintah tidak mungkin melakukannya sendiri. Apalagi bekerja di tengah hiruk pikuk dinamika politik yang tidak menentu," katanya.
Untuk itu, lanjut Azis, Presiden Jokowi memilih Airlangga Hartarto sebagai garda terdepan tim ekonominya. Sebab, selain kompetensinya sebagai professional yang sukses, Airlangga juga adalah pemimpin salah satu partai politik yang terbesar dan paling mengakar di Indonesia.
"Sedangkan Sri Mulyani, adalah sosok yang memiliki pemahamahan luas mengenai sistem perekonomian dan finansial global," kata politisi senior Partai Golkar itu.
"Dalam lima tahun ke depan, keduanya diharapkan mampumembuka jalan bagi bangsa ini menuju gerbang kemakmuran dan kemajuan. Memang tidak mudah. Tapi kerja sudah dimulai, pantang tidak selesai. God speed Mr. Airlangga," demikian Azis.
Sebelumnya, Presiden Jokowi menyampaikan, duet antara Airlangga sebagai Menko Perekonomian dengan Sri Mulyani sebagai Menteri Keuangan sudah tepat. Sebab, kedua tim ekonomi tersebut sudah saling tahu apa yang akan dikerjakan saat menghadapi tekanan tantangan eksternal ekonomi global yang tidak menentu, sulit diprediksi.
"Sehingga saling pengertian ini penting sekali untuk ke dalam kabinet kita ini," kata Jokowi, di komplek Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis (24/10).
Menurutnya, tim ekonomi kabinet Indonesia Maju harus menguasai kondisi lapangan dan bisa berkonsolidasi. Sehingga, segala bentuk tantangan bisa dilalui bersama-sama.
"Kalau yang baru ini akan sulit dan saya melihat, selama bekerja dengan menteri ekonomi yang ada selama ini saya melihat kompak, saya juga melihat cepat mengeksekusi kalau keadaan tertentu yang mendesak tetapi juga saya melihat memiliki kemampuan detil lapangan yang baik,” kata Jokowi.
KEYWORD :Pimpinan DPR Aziz Syamsuddin Menko Perekonomian Airlangga Hartarto