Ilustrasi serangan cyber (foto: CGTN)
Tehera, Jurnas.com - Menteri Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) Iran, Mohammad Javad Azari Jahromi meningatkan ancaman siber di dunia maya saat ini.
Tahun lalu saja, Iran sudah menggagalkan sekitar 33 juta serangan dunia maya selama tahun lalu saja.
Demikian kata Azari Jahromi dalam pidatonya di pertemuan tingkat menteri Pertemuan Kelompok Inti Konferensi Keamanan Munich, yang diketuai oleh ketua MSC Wolfgang Ischinger, di ibukota Qatar, Doha, Selasa (28/10).
Ia menambahkan, ancaman dunia maya saat ini membahayakan keamanan manusia dan berbagai layanan yang terkait dengan kehidupan mereka.
"Unilateralisme dan menggunakan sanksi merupakan ancaman terhadap keamanan internasional di sektor siber," kata Azari Jahromi, menggarisbawahi perlunya mekanisme multilateral sebagai solusi untuk masalah keamanan siber di dunia.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Ia menekankan bahwa Iran, sebagai korban serangan dunia maya, akan terus memainkan peran yang efektif dalam merancang inisiatif internasional yang bertujuan menangani momok.
Pertemuan Kelompok Inti di Doha menyatukan 60 hingga 80 pengambil keputusan politik senior, pakar, dan perwakilan organisasi internasional dan masyarakat sipil dari kawasan dengan rekan-rekan dari Jerman, Eropa dan bagian lain dunia untuk diskusi terbuka.
Sebelumnya,Azari Jahromi mengadakan pertemuan dengan Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad Al-Thani.
Pada Mei, Azari Jahromi mengatakan, Iran mengembangkan firewall asli yang mengamankan fasilitas industri sensitifnya terhadap Stuxnet, senjata dunia maya yang diyakini dibuat AS dan Israel.
Sebelumnya, senjata itu diyakini pernah digunakan untuk menargetkan program energi nuklir Republik Islam Iran.
Iran mengatakan berhasil menggagalkan serangan dunia maya yang dilakukan Israel untuk menyasar infrastruktur komunikasi negara itu, pada November tahun lalu. (Presstv)
KEYWORD :Republik Islam Iran Ancaman Siber Amerika Serikat Senjata Israel