Sabtu, 23/11/2024 10:27 WIB

Iran Siap Bantu Pengawas Nuklir PBB yang Baru Dipilih

Beberapa tugas rumah yang menunggu Grossi, di antaranya polemik kesepakatan nuklir Iran 2015, yang nasibnya masih diragukan setelah penarikan AS secara sepihak dari perjanjian multilateral dan kegagalan Eropa untuk memenuhi akhir dari perundingan.

Direktur Jenderal IAEA, Rafael Grossi (Foto: AP)

Teheran, Jurnas.com - Iran mengatakan akan terus bekerja sama dengan Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di bawah Rafael Grossi. Negeri Para Mullah itu berharap kepala pengawas nuklir PBB yang baru dapat bertindak secara profesional.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Abbas Mousavi mengucapkan selamat kepada Grossi atas terpilihnya sebagai direktur jenderal IAEA. Ia berharap pria 58 tahun itu sukses selama masa jabatannya.

Mousavi juga menyinggun peran sangat kritis dan penting yang dimainkan IAEA di bidang pelucutan senjata, non-proliferasi senjata nuklir, dan peningkatan kerja sama nuklir damai.

Iran berharap bahwa lembaga yang berbasis di Wina di bawah komando Grossi akan melakukan tanggung jawabnya dan misi internasional penting dengan cara yang paling penting adalah tidak memihak dan profesional.

Juru bicara itu lebih lanjut menekankan peran unik IAEA dalam kaitannya dengan aspek teknis dari Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA) dan kerja sama damai nuklir Iran dengan negara-negara anggota pengawas atom lainnya.

"Iran siap untuk memelihara dan mengembangkan interaksi dan kerja sama yang konstruktif dengan agen dengan itikad baik dan saling menghormati berdasarkan pada akurasi profesionalitas dan ketidakberpihakan organisasi," kata Mousavi.

Pada Selasa (29/10), Dewan Gubernur yang beranggotakan 35 negara IAEA memilih Grossi, seorang diplomat Argentina untuk menjadi kepala lembaga IAEA berikutnya, menggantikan Yukiya Amano, yang meninggal pada Juli.

Setelah pemilihannya, Grossi, yang mendapat dukungan awal dari Brasil dan AS, berjanji untuk bertindak secara independen dan netral dalam berbagai masalah termasuk Iran.

"Saya akan melakukan pekerjaan saya dan saya pikir tugas saya adalah melaksanakan mandat dengan cara yang independen, adil, yang netral," katanya.

Beberapa tugas rumah yang menunggu Grossi, di antaranya polemik kesepakatan nuklir Iran 2015, yang nasibnya masih diragukan setelah penarikan AS secara sepihak dari perjanjian multilateral dan kegagalan Eropa untuk memenuhi akhir dari perundingan.

AS di bawah Presiden Donald Trump dan Israel  penentang keras diplomasi dengan Iran -telah berulang kali berupaya untuk menekan IAEA untuk membubarkan JCPOA.

Sebelum pengangkatan Grossi, laporan mengatakan AS telah ikut campur dalam mendukung pesaing Argentina itu.

KEYWORD :

Rafael Grossi Pengawas Nuklir Amerika Serikat Republik Islam Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :