Kamis, 26/12/2024 17:43 WIB

Kolaborasi Lazismu dan Wardah, Pemberdayaan Perempuan dan Bangun Masjid

Dana Rp3 miliar untuk pemberdayaan masyarakat, dan Rp1 miliar untuk pembangunan masjid At-Tanwir. 

Kerjasama Lazismu dan Wardah untuk Pemberdayaan Perempuan

Jakarta, Jurnas.com - Lembaga Zakat Infaq dan Shadaqah Muhammadiyah (Lazismu) membangun kerjasama amal dengan PT. Paragon Technology Innovation yang menaungi brand Wardah kosmetik.

Dalam kerjasama ini, PT. Paragon Technology Innovation menyalurkan dana Corporate Social Responsibility (CSR) untuk pembangunan Masjid At-Tanwir yang berada di kompleks Gedung Pusat Dakwah Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah, Jakarta.

Bantuan CSR itu diserahkan Sekretaris Badan Pengurus Lazismu, Mahli Zainuddin kepada Pimpinan Pusat Muhamamdiyah, yang diwakili oleh Sekretaris Umum PP Muhamamdiyah, Abdul Mu’ti di Aula KH. Ahmad Dahlan, Gedung Pusat Dakwah PP Muhammadiyah, Menteng, Jakarta. (1/11/2019).

Direktur Program Lazismu, Joko Intarto mengatakan, sudah sejak lama Wardah menyalurkan dana CSR dan zakat perusahaan maupun zakat perorangan melalui Lazismu. Nilainya pun terus meningkat.

"Empat tahun lalu dananya baru Rp500 juta, sekarang sudah Rp4 miliar," paparnya.

Ia merinci, dana Rp4 miliar itu meliputi Rp3 miliar untuk pemberdayaan masyarakat, dan Rp1 miliar untuk pembangunan masjid At-Tanwir.

Kata Joko, pertumbuhan dana CSR Wardah yang disalurkan melalui Lazismu mengindikasikan dua hal. Pertama Wardah berkembang pesat, dan kedua Wardah makin dipercaya oleh masyarakat.

Joko juga memaparkan, dana CSR pemberdayaan masyarakat yang disalurkan kepada Lazismu telah dimanfaatkan untuk pemberdayaan perempuan.

Adapun bentuknya adalah program Ri@sa Corner, sebuah program dengan model pemberdayaan ekonomi perempuan, kerjasama antara Lazismu, Majelis Ekonomi dan Ketenagakerjaan Pimpinan Pusat Aisyiyah (MEK PP Aisyiyah) dan Wardah.

Program Ri@sa Corner telah dilaksanakan di 20 kabupaten dengan perempuan sebagai penerima mafaat sejumlah 100 orang. Kemudian program sosiopreneur, dengan memproduksi kain ecoprint di Desa Merden, Purwanegara, Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah.

"Pelatihan produksi ecoprint telah menyasar peserta sebanyak 80 perajin secara berkelompok dalam 4 grup," paparnya.

"Lazismu mengucapkan terima kasih kepada Wardah yang telah memberi kepercayaan selama ini. Semoga bisa bekerjasama terus di waktu mendatang dengan program-program yang inovatif," lanjut Joko.

Sekretaris Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Abdul Mu’ti, mengapresiasi langkah Wardah yang telah berkolaborasi dengan Lazismu.

Ia pun berdoa, semoga dana CSR yang dikeluarkan Wardah menjadi amal saleh yang bermanfaat dunia dan akhirat. Apalagi dana CSR itu dialokasikan untuk kegiatan yang produktif.

"Selama ini ada kecenderungan dana zakat, infak dan sedekah, diberikan secara konsumtif (karitatif), karena dianggap mereka orang-orang yang memerlukan uluran tangan,” paparnya.

Namun dalam konteks jangka panjang, lanjut Abdul Mu`ti, ada ketentuan syariat bagi yang menerima manfaat harus punya tujuan menumbuhkan dan pemberdayaan secara ekonomi dan lebih adil.

"Dalam Al-Qur’an disebutkan bahwa distribusi zakat agar tidak hanya beredar di orang-orang kaya saja," ucapnya.

Abdul Mu`ti menyebut penyaluran zakat perlu direncanakan agar cita-cita besarnya mengangkat mustahik (penerima zakat) menjadi muzaki (pemberi zakat) dapat terlaksana. Meski di lapangan masih ada persoalan, terutama faktor mental menjadi mustahik masih ada dalam diri sebagian orang.

Maka faktor mental menjadi ikhtiar kita dalam pemberdayaan masyarakat melalui dana zakat ada semangat untuk bangkit.

"Kecakapan (skill) juga harus menjadi perhatian. Tanpa skill bantuan tidak akan berhasil dalam penyaluran zakat. Ini menjadi modal dalam pemberdayaan masyarakat sehingga harus dibedakan mana itu kemiskinan dan pemiskinan,” jelasnya.

Upaya Lazisnu bersama Wardah dengan program pemberdayaan perempuan adalah terobosan inovatif. Perempuan dikenal ulet dan kreatif untuk berusaha.

"Dari sisi ekonomi perempuan punya kedekatan dengan anggota keluarga. Jumlah perempuan besar, maka merupakan pilihan strategis Lazismu dan Wardah memberdayakan perempuan untuk meningkatkan kesejahteraan," sambungnya.

Terkait pembangunan masjid, Abdul Mu’ti menyebut PP Muhammadiyah sebenarnya punya cita-cita besar, yakni menjadi model dan menginspirasi pimpinan-pimpinan Muhammadiyah di wilayah dan daerah.

Perlahan-lahan, katanya, manajemen masjid yang dikelola secara berkemajuan dapat menginspirasi. Yakni membangun Masjid yang ramah lingkungan dan berkemajuan, dengan menggunakan panel surya sebagi bagian dari gerakan hemat energi dan energi yang terbarukan.

Sekali lagi, Abdul Mu`ti menyampaikan bahwa PP Muhammadiyah, mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nurhayati Subakat selaku Owner Wardah kosmetik. Apa yang telah beliau dan perusahaannya lakukan dengan menyisihkan sebagian rezekinya memperolah berkah bagi Wardah dan seluruh jajaran karyawannya.

PT. Paragon Technology Innovation, melalui Public Relation, Afifah Alif Maghend, mengucapkan terima kasih kepada PP Muhammadiyah dan Lazismu yang berkolaborasi memajukan ekonomi umat dan masyarakat.

"Wardah sebagai kosmetik nomor satu di dunia sangat bersyukur. Ini capaian yang dikujung oleh masyarakat dan semua pihak termasuk kolaborasi dengan Lazismu berupa Ri@sa Corner dan kain ecoprint," ujarnya.

Terkait kolaborasi pencanangan pembangunan Masjid At-Tanwir, Afifah menjelaskan bahwa program ini memang menjadi salah satu tujuan dalam pengelolaan dana CSR agar dapat dirasakan manfaatnya sebanyak-banyaknya oleh umat.

"Masyarakat kita harap semakin memakmurkan masjid sebagai tempat pemberdayaan umat. Kolaborasi ini kita sambut baik, dengan harapan perusahaan kami bisa meningkatkan manfaat bagi orang banyak," tuntas Afifah.

KEYWORD :

Lazismu Wardah CSR Pemberdayaan Perempuan




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :