Sabtu, 23/11/2024 07:29 WIB

Akunnya Diblokir Twitter, Hizbullah Murka

Hizbullah menuduh Twitter menyerah pada tekanan politik. Platform media sosial yang berbasis di AS dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di Washington.

Akun Twitter

Beirut, Jurnas.com - Gerakan perlawanan Lebanon Hizbullah, mengecam Twitter yang berbasis di Amerika Serikat (AS) karena menangguhkan akun Twitter yang terkait dengan kelompok.

Saluran TV Hezbollah, Al Manar mengatakan sebagian besar akun Twitternya tidak tersedia.

Hizbullah menuduh Twitter menyerah pada tekanan politik. Platform media sosial yang berbasis di AS dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah di Washington.

Pemerintah AS memasukkan Hizbullah ke dalam daftar hitam. Kemudian para pejabat pemerintah dan anggota parlemen di Washington secara konsisten menekan negara lain membatasi hubungan mereka dengan kelompok.

Keputusan Twitter untuk menangguhkan akun Hizbullah yang dijalankan oleh Al Manar datang setelah serangkaian protes di seluruh Lebanon yang menyebabkan pengunduran diri kabinet yang dipimpin oleh Perdana Menteri Sa`ad Hariri.

Insiden ini juga terjadi di tengah peningkatan popularitas Hizbullah di Lebanon dan di negara lain di Timur Tengah, terutama setelah kelompok itu berhasil membantu pemerintah di negara tetangga Suriah untuk memenangkan pertempuran bertahun-tahun melawan teroris.

Seorang juru bicara Twitter mengatakan kepada kantor berita AFP bahwa platform media sosial tidak dapat mengizinkan kelompok ilegal untuk beroperasi di situs webnya.

Namun, kantor berita yang sama mengatakan acara televisi spesifik dengan nama Twitter Al Manar masih tersedia di platform pada Sabtu (2/10).

Penangguhan akun Al Manar di Twitter dilakukan saat situs web dan organisasi media sosial lainnya yang berbasis di AS dengan khalayak global yang luas telah berulang kali mengklaim bahwa mereka tidak dipengaruhi oleh kebijakan dan keputusan pemerintah AS.

KEYWORD :

Media Sosial Twitter Lebanon Hizbullah Amerika Serikat




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :