Kelompok ISIS
Berlin, Jurnas.com - Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg menyebut kematian pemimpin Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) Abu Bakr al-Baghdadi adalah "tonggak sejarah" dalam perang melawan kelompok ekstremis.
Kendati demikian, dikutip dari Associated Press pada Minggu (3/11), dia tetap memperingatkan bahwa perjuangan dunia melawan terorisme masih jauh dari kata selesai.
Stoltenberg mengatakan bahwa ISIS pernah menguasai wilayah yang luas di Suriah dan Irak. Karena itu, koalisi anti-ISIS internasional, di mana NATO menjadi bagiannya, perlu memastikan bahwa hal itu tidak terulang kembali.
"Negara Islam tidak memiliki wilayah lagi, tetapi masih ada. IS memelihara sel-sel yang tertidur, jaringan rahasia dan sedang bekerja untuk kembali. Misi kami belum sepenuhnya terpenuhi," tegas Stoltenberg.
Diketahui, Al-Baghdadi terbunuh minggu lalu dalam serangan pimpinan Amerika Serikat (AS) di Suriah. Kelompok itu telah menunjuk Abu Ibrahim al-Hashemi Al-Qurayshi sebagai pemimpin barunya.
Proses Akuisisi PT Jembatan Nusantara oleh ASDP Bermasalah, KPK: Kapal Tak Sesuai Spesifikasi
ISIS NATO Abu Bakar al-Baghdadi