Sabtu, 23/11/2024 16:09 WIB

Sah! India Samakan Tarif Sawit Indonesia dengan Malaysia

Tidak ada lagi perbedaan tarif produk sawit Indonesia dengan Malaysia yang semula ada perbedaan 5% lebih tinggi bagi produk sawit Indonesia.

Kelapa Sawit (Foto: Ist)

Bangkok, Jurnas.com - Menteri Koordinator Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan, India menurunkan tarif produk Crude Palm Oil Indonesia dari 40% menjadi 37,5% dan Refine Bio Blended Palm Oil dari 50% menjadi 45%.

Penurunan tersebut diberikan India dalam pertemuan bilateral antara Presiden Joko Widodo dengan Perdana Menteri India Narendra Modi dalam rangkaian acara Konferensi Tingkat Tinggi ke-35 ASEAN di Bangkok, Thailand, kamarin.

"Penurunan tarif tersebut atas permintaan Jokowi yang disetujui oleh PM Modi," kata Airlangga.

Dengan penurunan tarif tersebut, maka sudah tidak ada lagi perbedaan tarif produk sawit Indonesia dengan Malaysia yang semula ada perbedaan 5% lebih tinggi bagi produk sawit Indonesia.

"Tetapi, ada catatan bahwa India mengharapkan Indonesia bisa membeli beras dan raw sugar dan pemerintah akan mengambil secara bertahap sesuai kebutuhan," ujar Airlangga.

Ia mengatakan Indonesia masih mencatatkan keuntungan perdagangan dengan India per hari ini sebesar USD8 miliar dengan catatan surplus terbesar terjadi tahun 2017 sebesar USD10 miliar dengan komoditas perdagangan utama adalah batu bara dan kelapa sawit.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri RI, Retno Marsudi mengatakan, Jokowi menyampaikan kepada Modi, hubungan Indonesia dan India sudah sangat baik dalam kerja sama politik sehingga harus diimplementasikan dalam bentuk kerja sama ekonomi, khususnya sawit.

"(Atas permintaan itu) Modi siap memberikan treatment yang fair terhadap sawit Indonesia," jelas Retno.

Ia menambahkan dalam pertemuan bilateral Indonesia-India, PM Modi juga menyampaikan apresiasi atas respons positif Indonesia sebagai bagian dari anggota pendiri Global Coalition for Disaster Resilient in Infrastructure yang diluncurkan 25 September di markas besar PBB, New York.

"Indonesia satu dari 12 founding member untuk inisiatif CDRI ini," sambungnya.

KEYWORD :

Airlangga Hartarto KTT ASEAN Tarif Sawit Indonesia Retno Marsudi




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :