Kementerian Luar Negeri China mendesak Amerika Serikat untuk menghentikan tindakan provokasi di Laut Cina (Foto: China Stringer Network/Reuters)
Jakarta, Jurnas.com - China mengecam campur tangan Amerika Serikat di Laut Cina Selatan sebagai kekuatan luar, dan meminta pihak AS untuk berhenti menunjuk jari atas urusan regional di Asia Tenggara.
"AS, sebagai kekuatan non-regional, harus sepenuhnya menghormati negara-negara kawasan dalam menjaga stabilitas di Laut Cina Selatan alih-alih selalu menunjuk jari dan menyebabkan masalah di sini," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Geng Shuang dalam konferensi pers dilansir CGTN.
Dia membuat pernyataan sebagai tanggapan terhadap laporan bahwa seorang utusan AS sebelumnya mengecam "intimidasi" Cina di Laut Cina Selatan dan menyampaikan undangan dari Presiden AS Donald Trump bagi para pemimpin ASEAN untuk menghadiri pertemuan puncak khusus yang akan diadakan di Amerika Serikat.
Menyambut kemajuan yang dibuat antara China dan semua negara anggota ASEAN dalam mengeksplorasi tata kelola perairan kontroversial berbasis aturan, Geng mengatakan situasi di Laut Cina Selatan tetap stabil dalam satu tahun terakhir di bawah upaya bersama semua negara di kawasan itu.
Pada hari Minggu ketika menghadiri KTT China-ASEAN ke-22 di Bangkok, Perdana Menteri China Li Keqiang kembali mendesak semua pihak untuk secara aktif melakukan konsultasi lanjutan tentang Kode Etik (COC) di Laut Cina Selatan sesuai dengan jadwal yang telah disepakati sebelumnya.
Tidak Bermaksud Memicu Perang, Presiden Marcos Ingin Selesaikan Perselisihan dengan China
COC adalah versi yang ditingkatkan dari Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Cina Selatan (DOC), yang menguraikan serangkaian norma dan tanggung jawab untuk memastikan perdamaian dan stabilitas yang langgeng di wilayah tersebut.
Sejak pihak China tahun lalu mengusulkan sebuah visi untuk menyelesaikan pembicaraan COC dalam waktu tiga tahun, pembacaan pertama naskah tunggal negosiasi teks COC di Laut Cina Selatan selesai lebih cepat dari jadwal , dan pembacaan kedua sudah diluncurkan.
Filipina Serukan Pengusiran Diplomat China saat Ketegangan di Laut Cina Selatan Meningkat
Pemerintah China Laut Cina Selatan Militer AS