Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Pusat Perbukuan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Dadang Sunendar (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) mengirim 2.402.320 eksemplar buku, yang ditujukan bagi 47.678 sekolah, 658 Taman Bacaan Masyarakat (TBM), dan 40 perpustakaan, yang tersebar di seluruh wilayah tertinggal, terdepan, dan terluar (3T).
Kepala Badan Pengembangan Bahasa dan Perbukuan Kemdikbud, Dadang Sunendar mengatakan, pengiriman buku ini merupakan amanat UU Sistem Perbukuan, guna menumbuhkembangkan literasi masyarakat.
"Buku-buku literasi terbitan Pusat Pembinaan Bahasa dan Sastra yang akan diluncurkan ini telah melalui tahap seleksi dan uji kelayakan buku oleh Pusat Perbukuan, sehingga muatannya telah sesuai dengan standar, serta mengandung konten yang mampu menumbuhkan budi pekerti siswa," ujar Dadang pada Selasa (5/11) di Jakarta.
Dadang menjelaskan, 60 judul buku yang dikirim oleh Kemdikbud beragam jenisnya. Mulai dari buku cerita anak atau dongeng lokal, biografi inpiratif, sejarah, hingga kuliner.
"Penyediaan akses terhadap buku bermutu bagi masyarakat di daerah tersebut merupakan salah satu upaya pemerintah mewujudkan Nawacita sekaligus melunasi salah satu janji kemerdekaan, yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa," tutur dia.
Sementara Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Masyarakat (Dikmas) Kemdikbud, Harris Iskandar menyebut kebutuhan buku di TBM masing-masing daerah bergantung pada letak geografis.
Bagi masyarakat yang berada di daerah pertanian, lanjut dia, biasanya membutuhkan buku-buku terkait pertanian maupun perkebunan. Sementara masyarakat yang tinggal di pantai butuh buku mengenai perikanan.
"Jadi idealnya ada platform donasi buku di laman web Kemdikbud, yang mempertemukan antara pihak yang menbutuhkan buku dengan pemberi. Setiap TBM terlebih dahulu menginventarisasi keperluan bukunya," terang Harris.
KEYWORD :Kemdikbud Pengiriman Buku Wilayah 3T