Sekjen Seknas Jokowi, Dedy Mawardi
Jakarta, Jurnas.com - Seknas Jokowi mengaku sangat keberatan dengan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko yang menyebut partai pendukung dan relawan yang tidak tertampung di kabinet akan dimasukkan jadi staf KSP.
Sekjen Seknas Jokowi Dedy Mawardi mengatakan, relawan tak pernah kecewa pada Presiden Jokowi. Bukan hanya 2019, bahkan saat Presiden Jokowi menentukan kabinet baik tahun 2014 maupun 2019 relawan tidak pernah kecewa apalagi marah walau tidak masuk karena itu hak prerogatif Presiden.
"Kami juga tidak pernah mendorong relawan untuk masuk di kabinet, walaupun kami sangat siap jika diberikan tugas oleh bapak Jokowi," ujar Dedy.
Karena itu, Dedy meminta agar Moeldoko jangan pernah merasa berhutang budi kepada relawan, sehingga harus berbelas kasih untuk membalas jasa relawan dengan cara menawarkan posisi staf KSP kepada Relawan.
"Kami tidak pernah menuntut jabatan atas pengorbanan jiwa dan raga kami untuk memenangkan Jokowi di 2014 dan 2019," tegas Dedy Mawardi.
Ia meminta, Moeldoko cukup mengucapkan terimakasih kepada para relawan, tak perlu sibuk menawarkan jabatan atau posisi di KSP.
"Lebih baik Moeldoko membantu Pak Presiden. Jadikan KSP seperti West Wing di Gedung Capitol itu. KSP jangan dijadikan shelter. Kami Seknas Jokowi akan tetap dan siap membantu pak jokowi," imbuhnya.
Kata Dedy, relawan bekerja keras untuk memenangkan Jokowi di 2014 dan 2019 dan tidak ada masalah walaupun tidak dapat jabatan.
"Sebab urusan ketika dukung Jokowi bukanlah urusan jabatan, tetapi urusan perubahan bangsa ini ke depan," tegas Dedy.
Seperti diketahui, Moeldoko dalam wawancara khusus dengan Kompas, Senin, 4 November 2019, menyebut beberapa orang dari parpol dan relawan yang tidak tertampung di kabinet sebagai menteri atau wakil menteri akan dimasukkan sebagai staf KSP.
KSP Seknas Jokowi Relawan