Aries Susanty, Secretary of Program MM and Industrial Engineering Universitas Diponegoro Semarang, dalam Seminar yang diadakan Indonesia Marketing Association (IMA) DKI Jakarta awal November di Gedung Paxel Headquarter Jatinegara Jakarta.
Jakarta, Jurnas.com - Sadarkah Anda, bahwa keputusan pembelian seseorang ternyata 90% dipengaruhi review dan komentar orang di media online? Hal ini diungkap oleh Aries Susanty, Secretary of Program MM and Industrial Engineering Universitas Diponegoro Semarang, dalam Seminar yang diadakan Indonesia Marketing Association (IMA) DKI Jakarta awal November di Gedung Paxel Headquarter Jatinegara Jakarta. Memperkuat apa yang dipaparkan Susanty, hadir pula pelaku industri jasa, Co-Founder Paxel Zaldy Ilham Masita.
Seminar rutin yang diadakan IMA DKI Jakarta ini mengangkat tema Competitive Strategy in Service Industry. Sebab, keunggulan layanan untuk kepuasan konsumen di era digital harus mutlak diperhatikan. Salah satu bentuk kepuasan konsumen adalah belanja online dengan pengiriman same day service.
Apalagi, kini makin marak penjual barang online, baik melalui marketplace ataupun media sosial. Menurut data yang dipaparkan Zaldy yang diambil dari riset PwC Global Consumer Insight (2018), 41% orang rela membayar agar barang pesanannya sampai di hari yang sama (same day service). Itulah yang membuat Paxel mencoba memberikan solusi pengiriman barang lebih cepat, demi kepuasan konsumen.
“Kami mengadakan seminar ini sebagai bentuk nyata IMA DKI sebagai organisasi profesi dalam mendukung aktivitas berusaha di Indonesia. Perlu diingat bahwa informasi yang diberikan bersifat general dan penting bagi kemajuan bisnis para pelaku ekonomi,” sebut Sophan Supandi, Ketua IMA DKI.
Lebih jauh, Susanty dalam paparannya mengungkap tentang kebutuhan konsumen yang juga harus diperhatikan dalam sektor jasa. “Harus bisa memunculkan differentiation sehingga membuat orang bisa selalu ingat dengan produk dan layanan kita. Hal apa yang bisa jadi nilai yang akan dibangun. Apakah terkait cost, quality, time, atau quality,” papar Susanty.
Beberapa implementasi, di antaranya yaitu membuat sesuatu jadi lebih mudah diingat. Lalu menambah sentuhan personal pada produk. Seperti contoh yang dilakukan Burger King yang membuat burger made-to-order—lebih personal dan bisa sesuai selera—agar bisa menjadi pembeda dari McDonalds. Namun di sisi lain, untuk melakukan itu semua, perlu dilakukan personal training yang lebih intens agar kontrol kualitas bisa selalu terjaga.
Keunikan ini juga yang dilakukan Paxel. Sebagai startup logistik berbasis aplikasi, Paxel mengusung layanan same day delivery dengan ongkos kirim flat. Bahkan, Paxel dapat mengirimkan barang antar pulau dalam kurun waktu kurang dari 24 jam atau pada hari yang sama. “Dengan solusi dari kami, produktivitas seller yang menggunakan jasa Paxel bisa meningkat hingga 4 kali setiap bulan,” sebut Zaldy.
“Seminar yang membahas industri jasa kali ini semoga bisa jadi solusi bersama untuk menghadapi aneka tantangan ke depan. IMA DKI akan terus berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk menghadirkan beragam tema terkait industri dan solusinya,” pungkas Sophan.
KEYWORD :Sophan Supandi Aries Susanty IMA