Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bersama Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko panen raya padi di Desa Curug Kecematan Klari Kabupaten Karawang , Kamis (7/11).
Karawang, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo bersama dengan Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko, panen raya padi Varitas super genjah M70D di Karawang, Jawa Barat.
Berbeda dengan varietas padi lainnya, varitas M70D ini bisa dipanen pada 70-75 hari setelah tanam (HST).
"Hari ini menjadi bagian mendorong berbagai temuan baru dibidang pertanian," kata Syahrul kepada awak media di Desa Curug Kecematan Klari Kabupaten Karawang, Kamis (7/11).
B50, Bukti Komitmen Pemerintah Sediakan Energi dan Naikkan Nilai Tambah Komoditas Pertanian
Berdasarkan hasil citra satelit, Syahrul mengatakan, Jawa Barat dan daerah jawa lainnya sudah terjadi hujan. Petani pun diminta segera menanam kembali.
"Tujuh puluh hari ke depan kalau menggunakan bibit ini, kita akan lihat lagi hasil seperti ini. Kita jaga sama-sama stok pangan," ujar Syahrul.
Syahrul menyatakan bangga melihat pertanaman padi varitas M70D yang memiliki produktivitas 8-9 ton per hektare, juga dengan keunggulan waktu tanam yang pendek, panen 70 HST.
"Kami lihat hari ini ada anakan satu rumpun itu bisa sampai 50 saya nggak pernah lihat itu di zaman saya masih di lapangan paling tinggi 29. Ini yang saya hitung langsung tadi. Saya tadinya nggak percaya gitu ternyata setelah dihitung ternyata bukan 48 tapi 52," tutur Syahrul.
Pembangunan IKN Tetap Dianggarkan di APBN 2025
Syahrul mengimabau jajarannya agar lebih fokus membantu wilayah Jawa Barat, khususnya Karawang, agar mampu melakukan tertanam tiga kali setahun.
"Setiap daerah, setiap Bupati bersama seluruh Muspida dan yang lainnya turut menjaga ketahanan pangan daerahnya," tegas Syahrul.
Moeldoko menjelaskan, varietas M70D sudah di uji bersama dengan tim peneliti di Jawa Timur dimana hasilnya terdapat perubahan produksi signigikan dari waktu ke waktu yang tadinya produksi 5,5 ton per hektare dapat ditingkatkan sampai diatas 8 ton per hektare.
"Saya meminta pada tim riset agar, anakannya harus banyak, kedua malainya harus banyak, yang ketiga rasanya enak, yang keempat waktunya harus pendek ini bentuk-bentuk insentifikasi yang kita tuju. Dan ini memakan waktu sekitar 4 tahunan," ucap Moeldoko.
Moeldoko juga mengungkap keunggulan varietas M70D, berorientasi kepada hasil yang lebih banyak dan tahan hama, serta umur tanam yang lebih pendek menjadi panen 75 HST, dibandingkan rata-rata lainnya 110 HST.
"Berarti ada penghematan luar biasa. Sudah hemat, waktunya pendek berikutnya hamanya juga cukup tahan, hasilnya sangat bagus dan rasanya enak semuanya terpenuhi," kata Moeldoko.
KEYWORD :Kinerja Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo Moeldoko Panen Raya Varietas M70D Jawa Barat