Maria Eugenia Choque (foto: Google)
Jakarta, Jurnas com - Petugas polisi Bolivia menangkap presiden Mahkamah Agung Pemilu (TSE), Maria Eugenia Choque, Minggu (11/11) waktu setempat.
Dilansir plenglish, pengumuman itu datang setelah penangkapan beberapa anggota TSE yang dituduh oleh para pelaku kudeta karena mendamaikan dan mengembangkan dugaan penipuan dalam pemilihan 20 Oktober.
Argumen itu digunakan oleh gerakan sipil sayap kanan untuk mendorong fase terakhir kudeta terhadap pemerintahan Presiden Konstitusi Evo Morales.
Choque mengajukan pengunduran dirinya yang tidak dapat dibatalkan dalam surat kepada Wakil Presiden Alvaro Garcia Linera, dan meminta penyelidikan sesuai dengan hukum nasional.
Sebelumnya, pemilihan umum presiden di Bolivia pada Minggu lalu (20/10) berakhir ricuh. Itu terjadi setelah pemerintah melakukan penundaan perhitungan suara selama 24 jam, yang hasilnya menunjukkan bahwa Presiden Evo Morales kembali memenangkan pemilu.
Dari hasil pemungutan suara, Morales memperoleh 47,08% suara. Sementara saingan utamanya Carlos Mesa memperoleh 35,51% suara.
KEYWORD :
Mahkamah Agung Pemilu Negara Bolivia Eugenia Choque