ribuan demonstran berkumpul di pusat perbelanjaan di Hong Kong (foto: UPI)
Jakarta, Jurnas.com - Polisi dan pengunjuk rasa bertempur di luar kampus universitas dan beberapa ribu demonstran memblokir jalan ketika mereka mengambil alih sebuah pusat bisnis pada jam makan siang di Hong Kong, Selasa (12/11) waktu setempat.
Bentrokan terjadi setelah hari yang sangat kejam dalam demonstrasi anti-pemerintah Hong Kong selama lima bulan, di mana polisi menembak seorang pemrotes dan seorang pria dibakar.
Para pengunjuk rasa berserakan di jalan-jalan dengan batu bata dan mengganggu layanan kereta api pada jam sibuk pagi hari Selasa. Penumpang kereta komuter dikawal di sepanjang rel, dan kereta bawah tanah ditutup karena gangguan.
Dilansir global news, polisi menggunakan gas air mata dalam menghadapi para demonstran di dalam dan sekitar universitas, di mana kelas akhirnya dihentikan.
Beberapa ribu pemrotes mengambil alih beberapa blok kawasan pusat bisnis saat makan siang. Para demonstran meneriakkan "Lima tuntutan, tidak kurang satu" sambil mengangkat satu tangan dengan lima jari terulur. Tuntutan mereka termasuk perubahan demokratis dan investigasi terhadap perlakuan polisi terhadap pengunjuk rasa.
Lalu lintas diblokir di dua jalan utama oleh orang banyak, dengan setengah lusin trem Hong Kong yang terkenal tidak bisa bergerak. Pekerja kantor mengisi trotoar dan trotoar di atas jalan untuk menyaksikan aksinya, dan beberapa bergabung dengan pengunjuk rasa dalam nyanyian.
Minggu-minggu terakhir ini ditandai dengan meningkatnya vandalisme terhadap toko-toko yang terhubung dengan Cina daratan dan stasiun kereta api, dan serangan oleh pengunjuk rasa dan pendukung pro-Beijing
Hong Kong Aksi Demonstran Pasukan kepolisian