Sabtu, 23/11/2024 22:40 WIB

Nasib Mahasiswa Asing di Hong Kong Tak Pasti

Kata Frank, di Hong Kong sentimen anti-China bermunculan. Kondisi ini memaksa para mahasiswa yang berasal dari China daratan untuk keluar dari negara tersebut.

Chinese University of Hong Kong (Foto: SCMP)

Shenzhen, Jurnas.com - Frank menyandarkan tubuhnya di salah satu toko mie di Shenzhen, kota yang bersebelahan dengan Hong Kong. Dia bukan sedang berlibur. Mahasiswa berusia 22 tahun itu terpaksa mengungsi, karena terdampak kerusuhan berbulan-bulan di Hong Kong.

Dalam sebuah wawancara dengan Reuters pada Kamis (14/11), Frank mengaku bingung. Dia bertanya-tanya bagaimana kini para mahasiswa asing akan menyelesaikan studi mereka, setelah sejumlah kampus di Hong Kong berubah jadi medan perang.

Kata Frank, di Hong Kong sentimen anti-China bermunculan. Kondisi ini memaksa para mahasiswa yang berasal dari China daratan untuk keluar dari negara tersebut.

"Ini benar-benar tidak aman lagi, dan saya tidak melihat (Hong Kong) menjadi lebih baik," kata Frank.

Tingkat kekhawatiran meningkat pekan ini, menyusul video seorang mahasiswa China daratan dipukuli oleh pengunjuk rasa di Universitas Sains dan Teknologi Hong Kong.

Kemarahan massa memuncak setelah kematian seorang siswa yang jatuh dari tempat parkir, ketika polisi menggunakan gas air mata terhadap pengunjuk rasa.

"Diskriminasi terhadap penduduk (China) daratan semakin memburuk," ujar dia.

"Mereka begitu berprasangka terhadap kami orang (China) daratan, dan itu tidak akan berubah. Jadi, untuk apa kembali?" lanjut Frank.

Sebelum protes anti-pemerintah meletus di Hong Kong lima bulan lalu, ada sekitar 12.000 siswa di antara lebih dari satu juta orang Cina daratan yang tinggal di Hong Kong.

Namun tingkat eksodus mahasiswa China semakin cepat pekan ini, ketika kekerasan yang meningkat mengubah kampus-kampus menjadi pemandangan yang mengerikan.

Lusinan mahasiswa daratan dari Universitas China Hong Kong ketakutan, sehingga mereka memanggil polisi dan melarikan diri dengan perahu polisi dari dermaga dekat kampus Sha Tin, guna menghindari jalan yang diblokade oleh pengunjuk rasa yang berpakaian hitam.

"Jika pemerintah dapat mengendalikan situasi, saya akan kembali ke Hong Kong minggu depan," kata mahasiswa lainnya, Victor Mou (35).

KEYWORD :

Hong Kong Mahasiswa China




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :