Jum'at, 22/11/2024 11:14 WIB

AS-Turki Negosiasi Sengketa Militer

AS menganggap sistem tersebut dapat digunakan secara diam-diam Rusia untuk mengambil informasi rahasia. Selain itu, S-400 dinilai tidak kompatibel dengan sistem NATO.

sistem rudal pertahanan udara S-400 canggih di lokasi yang dirahasiakan di Rusia. (Foto oleh kantor berita Sputnik)

Ankarta, Jurnas.com - Juru bicara kepresidenan Turki, Ibrahim Kalin mengatakan, Turki dan Amerika Serikat (AS) sudah memulai negosiasi untuk menyelesaikan sengketa kedua negara di sektor militer.

Dalam wawancara dengan TRT beberapa hari yang lalu, Kalin mengatakan perundingan akan dilakukan di tingkat bilateral dan tidak di bawah pengawasan NATO.

Akuisisi Turki atas sistem pertahanan udara S-400 Rusia mendorong Washington untuk menyingkirkan Turki dari program F-35.

AS menganggap sistem tersebut dapat digunakan secara diam-diam Rusia untuk mengambil informasi rahasia. Selain itu, S-400 dinilai tidak kompatibel dengan sistem NATO.

Turki, bagaimanapun, menegaskan bahwa S-400 tidak akan diintegrasikan ke dalam sistem NATO atau menimbulkan ancaman bagi aliansi. "Kedua presiden menunjuk saya dan (Penasihat Keamanan Nasional AS) Robert O`Brien untuk berunding," jelas Kalin.

"Sistem S-400 dapat digunakan secara independen tanpa diintegrasikan ke dalam sistem pertahanan NATO," tegasnya.

Menurut Kalin, Presiden Rusia, Vladimir Putin diperkirakan akan mengunjungi Ankara pada Januari mendatang. "Mungkin kunjungannya berkaitan dengan proyek Turk Stream. Selain itu, hubungan bilateral dan isu regional juga perlu dibahas," ujar Kalin. (Anadolu)

KEYWORD :

Amerika Serikat Ibrahim Kalin S-400 Rusia




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :