Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump (Foto: IRNA)
Washington, Jurnas.com - Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump mengaku, penyelidikan impeachment (pemakzulan Trump, Red) atas tindakannya terhadap Ukraina membuat sulit keluarganya.
"Saya punya satu masalah. Dan itu sangat berat bagi keluarga saya," katanya pada sebuah kampanye di Louisiana beberapa hari yang lalu. Ia menambahkan, "pemakzulan, bagi saya, adalah kata yang kotor."
Demokrat di DPR melakukan penyelidikan impeachment terhadap Trump pada September setelah seorang mengungkap dugaan Trump menekan Presiden Ukraina, Volodymyr Zelensky untuk menyelidiki mantan Wakil Presiden Joe Biden dan putranya Hunter, yang pernah menjabat sebagai direktur perusahaan energi Ukraina, Burisma.
Demokrat mengatakan bahwa Trump terlibat dalam "suap" dan "pemerasan," menyalahgunakan jabatannya untuk keuntungan politik pribadi.
Trump lebih lanjut mengeluh bahwa impeachment yang diluncurkan Demokrat yang membayangi kepresidenannya adalah "gila" dan "tidak adil".
"Ini sangat tidak adil, sangat berat bagi keluarga saya. Saya, ini seluruh hidup saya, ini gila," katanya.
"Hidup apa yang saya jalani. Anda pikir ini menyenangkan, bukan? Tapi itu sangat sulit bagi keluarga saya. Sangat, sangat sulit," tambahnya.
Sementara itu, para pemimpin Demokrat menggambarkan skandal Ukraina yang melibatkan Trump sebagai masalah besar dibandingkan dengan skandal Watergate yang menyebabkan pengunduran diri Richard Nixon sebagai presiden ke-37 AS.
"Apa yang dilakukan Trump dalam skandal Ukraina" membuat apa yang Nixon tampak hampir kecil, "Ketua DPR, Nancy Pelosi mengatakan kepada wartawan, Kamis (14/11).
"Presiden menyalahgunakan kekuasaan dan melanggar sumpahnya dengan mengancam akan menahan bantuan militer dan pertemuan Gedung Putih dengan imbalan penyelidikan terhadap saingan politiknya," kata Pelosi.
Ketua Dewan Perwakilan Rakyat AS mengatakan bukti membuktikan bahwa Trump telah menggunakan "quid pro quo, suap" untuk keuntungan pribadinya.
Penyelidikan impeachment terhadap tindakan Trump terhadap Ukraina merusak kredibilitas diplomatik AS di negara Eropa Timur pada saat pengaruh kebijakan luar negeri AS krisis di wilayah itu.
"Drama pemakzulan yang berlangsung di Washington semakin memperkuat posisi Rusia di sepanjang garis depan geopolitik Eropa, dengan konsekuensi di sekitar kawasan itu," kata laporan AP.
KEYWORD :Amerika Serikat Donald Trump