Sabtu, 23/11/2024 12:02 WIB

Presiden Rouhani Terbuka untuk Didemo Asalkan Damai

Keputusan itu memicu unjuk rasa di sejumlah kota Iran. Elemen-elemen oportunis berusaha mengeksploitasi situasi dan menggerakkan gelombang protes damai terhadap kenaikan harga bahan bakar.

Presiden Iran, Hassan Rouhani (Foto: Tehran Time)

Jakarta, Jurnas.com - Presiden Iran, Hassan Rouhani mengatakan, hak rakyat melakukan protes terhadap keputusan pemerintah baru ini untuk menaikkan harga bensin. Namun, ia menekankan, tidak seorang pun akan diizinkan menyebarkan rasa tidak aman di masyarakat.

Merujuk pada aksi unjuk rasa baru ini di beberapa kota Iran yang dinodai dengan kekerasan, Rouhani mengatakan, menggelar demonstrasi adalah hak alami rakyat.

"Setelah menerapkan kebijakan ini, kami melihat beberapa orang turun ke jalan untuk memprotes. Saya percaya hal itu wajar karena tidak semua orang menyetujuinya. Beberapa orang mungkin menentang (kebijakan itu) dan sebagian lagi yang mendukung kebijakan itu," kata Rouhani pada pertemuan kabinet di Teheran, Minggu (17/10).

"Apa yang sudah dilakukan pemerintah sesuai dengan hukum. Kami bertindak atas dasar hukum dan apa yang kami selesaikan disetujui oleh kepala tiga cabang pemerintah," tambahnya.

Sebelumnya, Jumat (15/11), Iran mulai menjatah bensin dan secara substansial meningkatkan harga bahan bakar. Konon pendapatan tersebut akan disalurkan kepada keluarga yang tidak mampu di Iran.

Perusahaan Distribusi Produk Minyak Nasional Iran (NIOPDC) mengatakan, harga satu liter bensin reguler naik hingga 15.000 real (12,7 sen AS) dari 10.000 real dan rasio bulanan untuk setiap mobil pribadi ditetapkan sebesar 60 liter per bulan. Pembelian tambahan akan dikenakan biaya 30.000 real per liter.

Keputusan itu memicu unjuk rasa di sejumlah kota Iran. Elemen-elemen oportunis berusaha mengeksploitasi situasi dan menggerakkan gelombang protes damai terhadap kenaikan harga bahan bakar.

Akibatnya, demonstrasi berubah menjadi kekerasan di beberapa kota, dengan laporan bentrokan antara pasukan keamanan dan unsur-unsur tertentu merusak properti publik.

"Saya memberi tahu orang-orang terkasih bahwa protes berbeda dengan kerusuhan. Protes adalah hak bagi semua orang dan mereka boleh memprotes, tetapi kami tidak akan membiarkan rasa tidak aman di masyarakat," tegas Rouhani.

Pemimpin 71 tahun itu mengatakan, tidaklah dapat diterima tindakan oknum yang menyalahgunakan hak rakyat untuk memprotes dan menyerang bank, kantor polisi serta kantor-kantor Republik Penyiaran Iran.

"Pemerintah tidak akan membiarkan siapa pun untuk (menciptakan) kekacauan dan rasa tidak aman, tetapi semua memiliki hak untuk memprotes, berbicara dan mengkritik," tegasnya.

Menjabarkan alasan di balik keputusan pemerintah menaikkan harga bensin, Rouhani mengatakan, penjatahan bensin dan kenaikan harga tidak akan bermanfaat bagi pemerintah, tetapi lebih baik melayani kepentingan rakyat Iran.

Langkah baru itu, lanjutnya, akan menyebabkan penurunan konsumsi bensin dan membantu negara mempertahankan swasembada dalam memproduksi bensin. (PressTV)

KEYWORD :

Harga Bensin Iran Hassan Rouhani




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :