Sabtu, 23/11/2024 12:19 WIB

AS Dukung Warga Iran Protes Kenaikan Harga Bensin

Para pengunjuk rasa berusaha untuk membakar sebuah depot bahan bakar di pusat kota Sirjan tetapi dihalangi pasukan keamanan.

Demonstran membakar menentang kenaikan harga bensin di ibukota Teheran, pada 16 November 2019. (Foto: AFP)

Washington, Jurnas.com - Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyatakan dukungan kepada rakyat Iran yang turun ke jalan memprotes kebijakan pemerintah baru-baru ini menaikan harga bahan bakar bensin. 

"Kami mengutuk pasukan mematikan dan pembatasan komunikasi parah yang digunakan terhadap demonstran," kata sekretaris pers Gedung Putih, Stephanie Grisham dalam sebuah pernyataan.

"Teheran secara fanatik mengejar senjata nuklir dan program rudal, dan mendukung terorisme, mengubah negara yang bangga menjadi kisah peringatan ketika kelas penguasa meninggalkan rakyatnya dan memulai perang salib untuk kekuasaan dan kekayaan pribadi," tambahnya.

Demonstrasi pecah di Iran sejak Jumat (15/11) setelah pemerintah memberlakukan penjatahan bensin dan menaikkan harga bahan bakar bensin. Satu orang dilaporkan tewas dalam aksi menolak keputusan pemerintah untuk menaikkan harga bensin.

Gubernur Iran, Mohammad Mahmoudabadi, mengatakan, para pengunjuk rasa berusaha untuk membakar sebuah depot bahan bakar di pusat kota Sirjan tetapi dihalangi pasukan keamanan.

Namun, ia mengatakan pemerintah Iran masih berusaha untuk mencari tahu penyebab kematian salah satu demonstran tersebut.

Mahmoudabadi mengatakan ketertiban telah dipulihkan di kota setelah intervensi pasukan keamanan. Ia meminta orang-orang untuk menghindari bergabung dengan pendemo tanpa izin.

Kemudian pada Sabtu (16/10), demonstran memblokir jalan ke dan dari ibukota Teheran. Menurut sumber-sumber lokal, protes sedang berlangsung di beberapa provinsi, termasuk Teheran, Fars dan Isfahan.

Televisi pemerintah Iran mengatakan para pengunjuk rasa di Shiraz membakar dua pompa bensin dan dua kendaraan polisi. Mereka juga memblokir jalan-jalan utama dan merusak gedung-gedung publik di kota dan menghancurkan kamera keamanan, truk pemadam kebakaran, dan kendaraan.

Ketua Jaksa Penuntut Iran, Mohammad Jafar Montazeri memperingatkan bahwa mereka yang berada di belakang protes akan menghadapi proses peradilan.

Iran di bawah tekanan setelah, Washington memberlakukan kembali sanksi tahun lalu. Kebijakan sepihak itu diambil tak lama setelah Presiden Donald Trump menarik negaranya dari perjanjian nuklir 2015 dengan Teheran.

KEYWORD :

Amerika Serikat Harga Bensin Iran Stephanie Grisham




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :