Seorang pria menonton TV yang memperlihatkan rekaman file Presiden AS Donald Trump, kanan, dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dalam program berita di Seoul Railway Station di Seoul, Korea Selatan. (Foto: AP/PTI)
Seoul, Jurnas.com - Pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un dilaporkan mengawasi latihan angkatan udara untuk kedua kalinya dalam tiga hari. Padahal, Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan sudah memutuskan menunda latihan militer untuk memudahkan perundingan denuklirisasi.
Sebelumnya, Minggu (17/11), Korea Selatan dan AS mengatakan, akan menunda latihan militer yang dikenal sebagai Acara Pelatihan Terbang Gabungan, untuk mempermudah perundingan dunuklirisasi dengan Korea Utara yang sempat mandek.
Latihan yang sudah direncanakan jauh-jauh sebelumnya itu akan mensimulasikan skenario pertempuran udara dan melibatkan sejumlah pesawat tempur dari AS dan Korea Selatan yang tidak diungkapkan untuk menguji kesiapan.
Pada Senin (18/11), kantor berita negara Korea Utara KCNA mengatakan, Kim Jong un mengawasi pelatihan pendaratan udara sub-unit penembak jitu Angkatan Udara dan Anti-Pesawat Angkatan Darat dari tentara Korea Utara.
Kim Jong un mengatakan bahwa perlu untuk melakukan latihan tanpa pemberitahuan di bawah kondisi simulasi perang nyata untuk meningkatkan kesiapan unit militer Korea Utara.
Dua haris sebelumnya, KCNA melaporkan, Kim Jong menyaksikan latihan penerbangan tempur dari komandan penerbangan Angkatan Udara dan Anti-Pesawat. Sebuah foto yang dirilis Rodong Sinmun menunjukkan Kim Jong un tersenyum di tengah pilot yang berkumpul di sekelilingnya.
Tidak jelas kapan Kim Jong un mengawasi latihan ini, atau apakah itu pada hari yang sama. Tidak disebutkan AS atau Korea Selatan dalam laporan KCNA.
Presiden Korsel Upayakan Dialog dan Jalan Penyatuan dengan Pyongyang yang Dianggap Terisolasi
Presiden AS Donald Trump ,mengatakan kepada Kim Jong un, "Anda harus bertindak cepat, menyelesaikan kesepakatan dengan AS, dan menandatangani. Sampai jumpa lagi!" cuit Trump. (Reuters)
KEYWORD :Korea Utara Amerika Serikat Kim Jong un Korea Selatan
