Sabtu, 23/11/2024 09:19 WIB

AS Akui Pemukiman Israel di Tepi Barat, Netanyahu: Saya Tersentuh

Pengumuman Pompeo ini akan menjadi modal politik Netanyahu untuk tetap berkuasa setelah dua pemilihan Israel yang tidak meyakinkan dan tuntutan pidana atas tuduhan korupsi, yang ia bantah.

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu bertemu dengan para kepala dewan regional di permukiman Yahudi di permukiman Alon Shvut, di blok Gush Etzion di Tepi Barat yang diduduki pada 19 November 2019. (Foto: Menahem Kahana / Pool via Reuters)

Yerusalem, Jurnas.com - Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menyambut dukungan Amerika Serikat (AS) untuk permukiman Israel, bahkan ketika para pemimpin Palestina dan Arab menganggapa keputusan itu sebagai ancaman terhadap aturan hukum internasional.

Pengumuman yang disampaikan Menteri Luar Negeri AS, Mike Pompeo pada Senin (18/11), menyebutkan bahwa permukiman di wilayah yang diduduki Israel tidak melanggar hukum internasional. Pernyataan ini kontras dengan apa yang disampaikan Presiden AS, Jimmy Carter pada 1978.

Pengumuman Pompeo ini akan menjadi modal politik Netanyahu untuk tetap berkuasa setelah dua pemilihan Israel yang tidak meyakinkan dan tuntutan pidana atas tuduhan korupsi, yang ia bantah.

"Saya akui saya sangat tersentuh," kata Netanyahu ketikamengunjungi blok Etzion di Tepi Barat.

"Pemerintahan Presiden Donald Trump mengoreksi ketidakadilan bersejarah. Ini adalah hari yang sangat luar biasa bagi Negara Israel dan sebuah pencapaian yang akan bertahan selama beberapa generasi," sambungnya.

Dalam sebuah video yang diunggah di media sosial, Netanyahu mengatakan, perubahan kebijakan dapat membuka jalan untuk mencaplok Lembah Yordan di Tepi Barat. Selama kampanye pemilihan September, ia sudah berjanji akan merebutnya.

Namun, beberapa analis Israel mengatakan pengumuman itu tidak banyak berpengaruh secara praktis - dengan pembangunan permukiman sudah menjadi bukti di bawah pemerintahan Netanyahu, seperti yang telah terjadi sejak daerah itu dicaplok dari Yordania dalam perang 1967.

Kantor Hak Asasi Manusia AS mengatakan penyelesaian itu tetap melanggar hukum internasional, menggemakan posisi yang diambil Mahkamah Internasional dalam pendapat penasihat pada tahun 2004.

Netanyahu mengutip hubungan sejarah dan Alkitab dengan Tepi Barat dalam mendukung pemukiman Yahudi. Sementara, Palestina mengatakan, permukiman itu membahayakan tujuan negara mereka di Tepi Barat dan Jalur Gaza, di mana Yerusalem Timur sebagai ibukotanya. (Reuters)

KEYWORD :

Amerika Serikat Benjamin Netanyahu Israel Mike Pompeo




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :