Aplikasi TikTok (Foto: The Sun)
Washington, Jurnas.com - Mulai minggu ini, taruna Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) dilarang menggunakan aplikasi media sosial milik China, TikTok.
Sekretaris Angkatan Darat Ryan McCarthy mengatakan, pelarangan itu berdasarkan kekhawatiran atas potensi penyalahgunaan data pengguna dalam aplikasi tersebut.
Dikutip dari Reuters pada Sabtu (23/11), arahan tersebut muncul setelah Chuck Schumer, politis Demokrat di Senat AS, mendesak Angkatan Darat untuk meninjau potensi risiko dalam penggunaan aplikasi video populer itu.
Sesekali Bentrok soal Batas Laut Cina Selatan, Tiongkok-Vietnam Menandatangani 14 Kesepakatan
Komando Taruna Angkatan Darat AS, yang mengeluarkan perintah itu, mengawasi Reserve Officers Training Corp, ROTC, dan Junior ROTC, untuk melatih siswa universitas dan sekolah menengah atas militer.
Sementara taruna masih dapat menggunakan aplikasi untuk penggunaan pribadi mereka sendiri, pedoman akan melarang mereka memposting TikToks untuk perekrutan, saat berseragam atau melakukan tugas resmi.
Berdasarkan pencarian terhadap tagar "rotc" dan "jrotc" menemukan sejumlah pria dan perempuan taruna AS di aplikasi TikTok, yang menyinkronkan bibir, menari, dan melakukan latihan. TikTok tidak segera menanggapi permintaan komentar.
TikTok sebelumnya menekankan tidak ada intervensi dari Beijing, dan tidak ada data pengguna AS yang disimpan di China. Namun pernyataan itu gagal meredakan kekhawatiran kongres tentang keamanan data pribadi warga negara AS.
"Kami juga terus mengingatkan tentara untuk tetap waspada tentang risiko menggunakan platform media sosial saat berbagi informasi dan data pribadi mereka," kata komando taruna AS.
KEYWORD :Aplikasi TikTok Tentara AS Amerika Serikat China