Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto bangun kecintaan pada kuliner nusantara di Purwakarta
Purwakarta , Jurnas.com - Kuliner Indonesia mengandung cita rasa surga. Ungkapan Bung Karno itu dibumikan kembali oleh Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto dalam setiap kunjungannya ke daerah.
Termasuk saat ke Purwakarta, Jawa Barat, ia mengajak rombongan kader partainya bersantap siang di Rumah Makan Sate Maranggi Haji Yetty.
Restoran yang berlokasi di Cibungur, Purwakarta itu menyajikan hidangan andalan sate maranggi dengan sambal tomat yang khas. Ada juga ayam bakar, gurame bakar, gorengan tahu dan tempe, dan minuman segar.
"Ini membuktikan kekayaan kebudayaan kita begitu luar biasa dalam wujud kuliner ini. Kuliner kita bahkan jauh lebih kaya dengan makanan asing," kata Hasto, Sabtu (23/11/2019).
Omset harian Restoran Sate Maranggi Haji Yetty itu adalah sebesar Rp500 juta. Angka itu menurutnya luar biasa. Sehingga diapun menganggap pengembangan UMKM bidang kuliner patut didorong untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan.
"Jangan ragu melakukannya. Kami mendorong agar masyarakat berkumpul dalam wujud koperasi untuk memberdayakan diri berusaha kuliner," kata Hasto.
Sebelumnya, Hasto juga mngunjungi UMKM Pengrajin Simping Home Industri di Jalan Ahmad Yani, Cipaisan, Purwakarta. Dalam kunjungannya itu, Hasto mengajak kader partai dan masyarakat sekitar untuk peduli dan belanja di UMKM-UMKM lokal.
Hal itu dilakukan Hasto usai meresmikan Kantor DPC PDI Perjuangan Purwakarta. Setelah menghadiri acara peresmian itu, Hasto mengajak semua kader dan undangan dari lintas partai politik untuk mengunjungi salah satu UMKM yang lokasinya sekitar 500 meter dari DPC PDIP Purwakarta.
Hasto bersama rombongan di antaranya Ketua DPD Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi, Ketua DPD PDIP Jawa Barat Ono Surono, Ketua DPC PDIP Purwakarta Sutisna berjalan kaki dari Kantor DPC menuju UMKM tersebut.
Ia menyatakan, PDIP sangat menghargai UMKM karena mengangkat cita rasa makanan nusantara bersama dengan rempah-rempah Indonesia. Politikus asal Yogyakarta ini juga meyakini UMKM merupakan dasar usaha rakyat dalam menopang ekonomi negara.
"Kita harus peduli dengan UKMN ini. Kita harus mengangkat UMKM-UMKM kita agar mampu bersaing dengan produk-produk dari luar. Simping ini contohnya, gurih dan enak sekali," kata Hasto saat memakan simping sembari berbincang dengan rombongan.
Hasto kemudian mengajak Dedi Mulyadi bersama rombongan memakan simping itu. Dia juga meminta pemilik Pengrajin Simping Home Industri untuk mengeluarkan hasil produknya. Tak berapa lama, pemilik UMKM itu menawari semprong.
"Nah, ini juga semprong nikmat sekali. Ayo teman-teman pers, coba makanan khas nusantara ini," kata Hasto kepada awak media.
Hasto mengapresiasi usaha rakyat yang menggandeng para ibu-ibu dan tetangga. Menurut Hasto, ini merupakan budaya gotong royong yang menjadi dasar negara berdikari.
Di UMKM itu semua orang tampak lahap memakan aneka makanan yang disediakan di sana. Begitu juga Dedi Mulyadi. Beberapa kali mantan Bupati Purwakarta mengambil semprong yang baru saja masak.
Pada kesempatan itu, Ono juga mencoba memasak semprong. Dengan alat tradisional, Ono yang merupakan anggota Komisi IV DPR RI itu membolak-balik semprong itu.
Pemilik UMKM Pengrajin Simping Home Industri itu bernama Ooy Hoyati. Anak Ooy, Nurmeita Sari Apandi mengatakan, setiap hari pihaknya bisa memproduksi seribu sampai 1.500 bungkus semprong. Setiap bungkus semprong dijual seharga Rp 9 ribu.
Menurut Nurmeita, penjualan semprong akhir-akhir ini terus menurun. Dulu UMKM ini bisa mengirim semprong sampai wilayah Bekasi, Tangerang dan Jakarta. Namun, saat ini hanya menyuplai di sekitar Purwakarta.
"Tren menurun. Kami menjual selain di tempat ini, menjual ke rumah-rumah makan di sekitar Purwakarta," kata dia.
UMKM Kuliner Nusantara Purwakarta