Menteri Pertanain (Mentan), Syahrul Yasin Limpo melambaikan tangannya usai melepas ekspor di PT. Charoen Pokphan Indonesia (CPI) di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/11).
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengaskan, tidak ada yang salah dengan impor, jika segala upaya dan daya dalam negeri sudah ditempuh.
Begitu kata Syahrul di sela pelepasan ekspor 16 kontainer olahan unggas untuk ternak dan non ternak ke Jepang dan Republik Demokratik Timor Leste oleh PT. Charoen Pokphan Indonesia (CPI) di Ancol, Jakarta Utara, Minggu (24/11).
"Karena itu, Charoen bantu saya, bantu bangsa. Yuk, kita perbaiki negara ini. Berhenti pura-pura, berhenti yang tidak perlu. Hari ini, kita bisa buktikan kirim nugget ke Jepang. Saya merasa bangga hari ini," ujar Syahrul.
Syahrul mengatakan, upaya untuk terus menggenjot ekspor di sekotor pertanian adalah harapan bangsa dan Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk meningkatkan devisa negara.
"Ini adalah yang diinginkan Bapak Presiden Joko Widodo. Jangan terlalu terlalu banyak bicara kapan impor lagi, tapi kapan mau bicara ekspor lagi," tegas Syahrul.
Lebih lanjut Syahrul mengtakan, upaya untuk terus mengingkatkan ekspor dalam negeri masih sangat potensial. Apalagi, Indonesia memiliki agroklimaks yang sangat mendukung.
"Negara kita ini negara tropis yang memiliki energi kehidupan yang sangat cukup. Matahari tidak pernah putus, angin tak pernah berhenti, begitupun hujan. Walaupun kemarin kemarau agak panjang tapi besok pasti ada hujan," kata Syahrul.
Olehnya itu, Syahrul menekankan pentingnya kekompakan dan keseriusan untuk menangkap peluang yang ada. "Saya berharap, Januari kita mulai lebih kencang lagi," tegas Syahrul.
KEYWORD :
Olahan Unggas Ekspor Pertanian Jepang Timor Leste Syahrul Yasin Limpo