Sumur minyak di ladang pertanian di kota al-Qahtaniyah, di provinsi Hasakah Suriah dekat perbatasan Turki pada 10 Juni 2019. (Foto: AFP)
San`a, Jurnas.com - Duta Besar Suriah untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Bashar al-Ja`afari mengatakan Amerika Serikat (AS) sudah menduduki ladang minyak negara itu dan menjarah sumber dayanya karena PBB tetap diam atas tindakan pencurian Washington.
"AS menduduki sumur minyak Suriah dan merampok pendapatan Suriah dalam bayang-bayang keheningan Dewan Keamanan PBB," katanya dalam pertemuan badan beranggotakan 15 negara di New York, Sabtu (23/11) waktu setempat.
Ja`afari mengatakan, teroris dukungan AS sudah menyasar Suriah dalam upaya mengubah peta geopolitik kawasan itu. "Perang Suriah akan berakhir ketika dukungan asing untuk terorisme berakhir," tambahnya.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Bukan hanya Gedung Putih, Ia juga menuduh Turki menduduki wilayah Suriah, membunuh warga, menggusur puluhan ribu orang dan mengerahkan teroris ke negara Arab tersebut.
Bulan lalu, Presiden AS, Donald Trump mengumumkan, pasukannya akan tetap di Suriah untuk "mengamankan" cadangan minyak dan bahkan melakukan "perlawanan" terhadap pasukan yang mencoba mengambilnya.
Ia juga menyatakan minatnya untuk membuat kesepakatan dengan ExxonMobil atau perusahaan energi lain untuk memanfaatkan cadangan minyak Suriah.
Kepala Pentagon, Mark Esper mangatakan, pasukan AS yang dikerahkan di sekitar ladang minyak Suriah akan menggunakan kekuatan militer terhadap pihak manapun yang berusaha mengganggu ladang minyak tersebut.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Amerika Serikat Ladang Minyak Suriah Bashar al-Ja`afari