Sabtu, 23/11/2024 04:06 WIB

Paus Fransiskus Sebut Senjata Nuklir Sesat

Sikap Paus Fransiskus terhadap nuklir berseberangan dengan Paus Yohanes Paulus II. Pada pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1982, Paus Yohanes Paulus II menyebut nuklir sebagai kejahatan yang diperlukan.

Paus Fransiskus berdoa di Atomic Bomb Hypocenter di Nagasaki, Jepang, pada 24 November 2019. (Foto: AFP)

Jepang, Jurnas.com - Pemimpin Tahta Suci Vatikan Paus Fransiskus menyerukan penghapusan senjata nuklir di seluruh dunia yang dinilain tidak dapat dipertahankan dan sesat.

Demikian kata Paus dalam pidatonya saat tiba di tempat kekejian bom nuklir yang dijatuhkan di Hiroshima dan Nagasaki pada Perang Dunia II, pada Minggu (24/11).

Mengutuk "kengerian yang tak tertlukiskan dengan kata-kata" yang diderita para korban bom atom AS, kepala Gereja Katolik Roma mengatakan memiliki senjata nuklir adalah dikotomi sesat yang tidak dapat dipertahankan.

Sikap Paus Fransiskus terhadap nuklir berseberangan dengan Paus Yohanes Paulus II. Pada pidato di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 1982, Paus Yohanes Paulus II menyebut nuklir sebagai kejahatan yang diperlukan.

"Tempat ini membuat kita sangat sadar akan rasa sakit dan kengerian yang kita manusia mampu lakukan satu sama lain," kata Paus di Nagasaki, di mana AS menjatuhkan bom atom pada tahun 1945.

"Di sini, di kota ini, yang menyaksikan bencana kemanusiaan dan konsekuensi lingkungan dari serangan nuklir, upaya kami untuk berbicara menentang perlombaan senjata tidak akan pernah cukup," kata Paus Fransiskus.

Paus Fransiskus mengecam tindakan negara-negara yang menyiapkan nuklir sebagai senjata pertahanan diri mereka. Menurutnya, senjata nuklir bukan jawaban untuk menciptkan keamanan, perdamaian, dan stabilitas.

"Di dunia di mana jutaan anak dan keluarga hidup dalam kondisi tidak manusiawi, uang dihambur-hamburkan dan kekayaan yang dihasilkan senjata pemusnah yang semakin banyak adalah penghinaan terhadap surga," kata Paus Fransiskus.

Sebelum mengakhiri pidatonya, ia meminta para pemimpin negara di seluruh dunia untuk menghapus ketergantungan mereka pada senjata pemusna massal.

"Saya meminta para pemimpin dunia untuk tidak lupa bahwa senjata-senjata ini tidak dapat melindungi kita dari ancaman saat ini terhadap keamanan nasional dan internasional," katanya.

"Kita perlu merenungkan dampak bencana dari penyebaran mereka, terutama dari sudut pandang kemanusiaan dan lingkungan, dan menolak meningkatkan iklim ketakutan, ketidakpercayaan, dan permusuhan yang disebabkan oleh doktrin nuklir, " sambungnya.

Paus berencana melakukan perjalanan ke Hiroshima pada Minggu (24/11) malam dan dijadwalkan untuk menyampaikan pidato perdamaian lainnya di tempat tersebut.

KEYWORD :

Paus Fransiskus Senjata Pemusna Massa Amerika Serikat Jepang




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :