Radia Sultan (Foto: Muti/Jurnas.com)
Jakarta, Jurnas.com - Semangka merupakan salah satu buah yang banyak ditemui di daerah tropis seperti Indonesia. Selain enak dimakan, buah ini juga memiliki kandungan air yang tinggi.
Namun semangka hanya dikonsumsi di bagian dalamnya saja. Sementara kulitnya yang tebal kerap kali berujung di tempat sampah.
Inilah yang mengilhami Radia Sultan untuk menciptakan sedotan ramah lingkungan yang berbahan dasar kulit semangka. Ide itu tercetus setelah dia melihat ada banyak kulit semangka yang dibuang begitu saja.
Vancouver Mulai Larang Sodotan Tahun Depan
Untuk membuat sedotan, siswi kelas XII SPK Pribadi Billingual School Bandung, Jawa Barat ini membutuhkan 100 gram kulit semangka yang sudah diolah menjadi bentuk bubuk. Selanjutnya, bubuk tersebut dia ekstrak untuk mendapatkan 11 gram pektin.
"Setelah itu (pektin) kita campur dengan bahan lain seperti pati singkong dan zinc oxide, lalu diaduk selama 30 menit di suhu 80 derajat," terang Radia.
Membuat Alat Pembersih Udara dari Lidah Mertua
Setelah melewati proses tersebut, Radia meratakan bahan mentah itu di atas nampan untuk dikeringkan.
"Kemudian saya gulung manual seperti sedotan. Jadi memang bentuknya belum bagus, tapi sudah lumayan," papar dia.
Inovasi Pupuk Tanaman dari Popok Bekas
Selain berbahan dasar alami, sedotan kulit semangka buatan Radia juga unik. Sedotan itu dapat dimakan setelah digunakan, dan akan larut dalam tempo waktu 20-30 menit.
"Tapi sejauh ini memang belum ada rasanya," ujar perempuan kelahiran Makassar, 2 Agustus 2002 itu.
Berkat ide kreatifnya, Radia berhasil membawa pulang emas dari ajang Indonesian Science Project Olympiad (ISPO) 2019 di bidang lingkungan.
Sedangkan dalam iven internasional World Invention and Exhibition di Malaysia pada Oktober lalu, dia menggondol medali perak.
"Guru di sekolah hanya mengarahkan, memberi tahu komposisi, lalu kami siswa yang melakukannya sendiri," tandas siswi yang bercita-cita sebagai dokter itu.
KEYWORD :Kulit Semangka Sedotan Ide Kreatif