Sabtu, 23/11/2024 04:48 WIB

Analis: Ada "Tangan Kotor" CIA di Hong Kong

Washington menggunakan hukum dalam negerinya untuk mencampuri urusan dalam negeri China, berusaha merusak satu negara, dua sistem dan membahayakan stabilitas kawasan Tiongkok dan kemakmuran.

Demonstran Hong Kong mengenakan topeng (Foto: BBC)

Jakarta, Jurnas.com - Tangan kotor Badan Intelijen Pusat Amerika Serikat (CIA) disemua kekerasan di Hong Kong, yang diselimuti aksi protes hingga mengguncang kota otonomi China.

Demikian kata Stephen Lendman, pengamat politik, penulis dan pembawa acara radio di Washington, saat melakukan wawancara dengan Press TV terkait kementara Menteri Luar Negeri China, Wang Yi terhadap Amerika Serikat (AS)

Wang mengecam Gedung Putih yang masih sering melakukan pendekatan yang sepihak terhadap politik dunia dan sikap permusuhannya terhadap Beijing.

Wang mengatakan, Washington menggunakan hukum dalam negerinya untuk mencampuri urusan dalam negeri China, berusaha merusak satu negara, dua sistem dan membahayakan stabilitas kawasan Tiongkok dan kemakmuran.

AS secara vokal mendukung protes anti-Beijing di Hong Kong. Awal minggu ini, DPR AS mengeluarkan dua rancangan undang-undang untuk mendukung para pengunjuk rasa dan mengeluarkan peringatan kepada China tentang dugaan masalah hak asasi manusia.

"China mengkritik AS karena saya berulang kali mengkritik negara ini, sumber kekerasan dan ketidakstabilan terbesar di dunia. Pernyataan Kementerian Luar Negeri China membuat kritik itu terkait dengan apa yang terjadi di Hong Kong dengan tangan kotor CIA di seluruh kekerasan," kata Lendman.

"China tentu saja memiliki hak untuk mengkritik ini. Kekhawatiran yang dimiliki Cjina dan kekhawatiran yang saya miliki adalah AS mungkin akan melangkah lebih jauh suatu hari dan sesuatu dapat terjadi yang menurut saya tidak diinginkan kedua pihak, gagasan perang antara ini dua kekuatan super," sambungnya.

Beijing berkali-kali menyebut Gedung Putih dan Inggris, bekas kekuatan kolonial di Hong Kong, sebagai provokator utama para pengunjuk rasa melalui pernyataan dukungan.

Aksi unjuk rasa di Hong Kong berubah menjadi menjadi aksi kekerasan. Beberapa orang tampak bertopeng merusak hak milik publik dan pribadi dan menyerang pasukan keamanan dan gedung-gedung pemerintah.

Kini para demonstran anti-pemerintah sekarang menginginkan pemisahan total dari daratan Tiongkok. (PressTV)

KEYWORD :

Badan Intelijen AS Amerika Serikat Hong Kong China Stephen Lendman




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :