Sabtu, 23/11/2024 12:49 WIB

Kubu Airlangga Langgar Kesepakatan, Faktanya Pro Bamsoet Banyak Disingkirkan

Pendukung bakal calon Ketum Partai Golkar Airlangga yang terus membangun narasi soal kesepakatan Airlangga Hartarto dan Bamsoet ibarat pepatah `menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri`.

Ketum Partai Golkar Airlangga Hartarto

Jakarta, Jurnas.com - Pendukung bakal calon ketua umum (Ketum) Partai Golkar Airlangga yang terus membangun narasi soal kesepakatan Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo (Bamsoet) ibarat pepatah `menepuk air di dulang, terpercik muka sendiri`.

Demikian disampaikan Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Golkar, Viktus Murin, kepada wartawan, Jakarta, Senin (25/11). Menurutnya, yang melanggar kesepakatan adalah kubu Airlangga, yang sudah menyingkirkan orang-orang Bamsoet di posisi Alat Kelengkapan Dewan (AKD) di DPR RI sebagaimana telah disepakati sebelumnya.

"Tidak usah membela diri dan mengarang cerita dan memutarbalikkan fakta. Korban sudah banyak. Apa yang disampaikan Bamsoet adalah fakta. Silahkan di cek kepada para korban tindakan sewenang-wenang Airlangga dan para loyalisnya," kata Viktus.

"Sebut saja korbannya Nusron Wahid, Robert Kardinal, dan kawam-kawan. Belum lagi soal pemecatan di daerah. Plt Jambi dicopot karena perbedaan pendapat. Belum lagi di daerah-daerah, yang banyak di-Plt-kan dan tidak dipulihkan seperti telah disepakati dalam Rapat Pleno DPP yang melarang kebijakan Plt jelang Munas," tambahnya.

Jadi, kata Viktur, upaya membela diri kubu Airlangga yang terus bicara soal kesepakatan, apalagi menyebut bahwa kesepakatan itu disaksikan sejumlah ketum partai lain.

"Lebih baik berkaca kenapa begitu mudah melanggar kesepakatan dan sudah berapa orang yang dizalimi," kata Sekretaris Badan Kajian Strategis dan Intelijen (Bakastratel) DPP Partai Golkar.

Ia meminta, agar loyalis Airlangga tidak menebar pernyataan tendensius yang menyudutkan Bamsoet serta menebar pernyataan yang provokatif.

"Dua loyalis Airlangga yakni Agus Gumiwang Kartasasmita (AGK) dan Adies Kadir yang pernyataan-pernyataannya bertendensi menyudutkan Bamsoet, sebaiknya tidak usah ngoceh sembarangan mengenai kesepakatan antara Airlangga dan Bamsoet.

Seharusnya, kata Viktus, AGK fokus saja pada Tupoksi dan program-program Kementerian Perindustrian agar dapat tercapai target kinerja yang telah dipatok Presiden Jokowi. Jangan sampai kinerja sebagai Menteri Perindustrian jeblok dan mempermalukan Presiden Jokowi yang telah diusung Partai Golkar pada Pilpres 2019.

"Padahal Partai Golkar justru yang pertama mengusung Jokowi untuk periode kedua yakni pada Rapimnas Golkar tahun 2016," katanya.

"Begitu pun dengan Sekretaris FPG DPR, Adies Kadir, agar lebih fokus pada tugas-tugasnya dan menyelesaikan masalah-masalah internal fraksi, misalnya memulihkan status  tenaga ahli fraksi, setelah mengalami pemecatan akibat dicurigai mendukung Bamsoet," demikian Viktus.

KEYWORD :

Ketum Golkar Bambang Soesatyo Airlangga Hartarto




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :