Sabtu, 23/11/2024 20:58 WIB

Iran: AS Pemilik Tunggal Senjata Kimia jadi Ancaman Global

Ia menyerukan penghancuran segera senjata kimia dan pengawasan lebih lanjut Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) atas penghancuran senjata kimia AS.

Ilustrasi, Pemerintah Rusia mengumumkan memusnakan sejumlah senjata kimia pada Rabu (27/9) (Foto: RT)

Teheran, Jurnas.com - Iran memperingatkan bahwa Amerika Serikat (AS), sebagai satu-satunya negara yang memiliki senjata kimia, merupakan ancaman bagi perdamaian dan keamanan global.

Demikian kata Wakil Menteri Luar Negeri Iran untuk Urusan Hukum dan Internasional, Gholam-Hossein Dehqani dalam pertemuan Konferensi Negara-negara Pihak pada Konvensi Senjata Kimia (CWC) ke-24 di Den Haag pada Senin (25/11).

Ia menyerukan penghancuran segera senjata kimia dan pengawasan lebih lanjut Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) atas penghancuran senjata kimia AS.

Dehqani mengkritik menimnya bantuan internasional kepada para korban serangan bahan kimia. Ia menyatakan, sanksi sepihak AS terhadap Iran, yang menyebabkan terhambatnya penyediaan obat-obatan dan perawatan medis terhadap para korban tidak manusiawi.

Dehqani meminta masyarakat internasional untuk melawan sanksi AS, yang katanya sama dengan terorisme ekonomi dan pelanggaran terang-terangan Konvensi Senjata Kimia (CWC).

Pejabat Iran juga mendesak negara-negara anggota OPCW mengambil langkah-langkah AS untuk mencegah transfer zat kimia, termasuk bahan-bahan farmasi, ke negara-negara anggota, dengan mengatakan langkah Washington sama dengan kejahatan terhadap kemanusiaan.

Pada Oktober, Duta besar Iran dan perwakilan tetap untuk OPCW mengatakan, sanksi sepihak AS telah mencegah akses negara itu ke layanan medis dan kesehatan yang diperlukan untuk merawat para korban serangan kimia yang dilakukan mantan diktator Irak Saddam Hussein pada 1980-an.

Iran mengatakan sanksi AS secara sepihak telah mencegah akses negara itu ke layanan medis dan kesehatan yang diperlukan untuk merawat para korban Irak.

"Sanksi yang tidak manusiawi berdampak negatif pada pasokan obat-obatan dan perawatan untuk lebih dari 70.000 korban senjata kimia di negara kita dan bahkan menghambat perawatan korban serangan kimia," kata Alireza Kazemi-Abadi.

Sekadar diketahui bahwa Konferensi Negara-negara Pihak pada CWC ke-24 yang dibuka di Den Haag, Belanda akan berakhir pada Jumat (29/11). (PressTV)

KEYWORD :

Senjata Kimia Ameirka Serikat Iran




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :