Sabtu, 23/11/2024 01:59 WIB

Enam Oknum di Balik Kerusuhan Iran Diringkus

Sejumlah oknum itu  adalah kelompok teror Organisasi Mujahidin-e Khalq (MKO) dukungan Amerika Serikat (AS), para royalis dan juga separatis.

Demonstran membakar menentang kenaikan harga bensin di ibukota Teheran, pada 16 November 2019. (Foto: AFP)

Teheran, Jurnas.com - Iran meringkus enam otak utama di balik kerusuhan baru-baru ini melanda Teheran, karena kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar bensin.

Komandan polisi Teheran, Mohsen Khancherli mengatakan, pasukan keamanan sudah mengidentifikasi dan menangkap enam orang selama operasi terpisah di Kabupaten Robat-Karim, sebelah barat Provinsi Tehran.

Ia mengatakan, para tersangka telah mengakui tindakan sabotase mereka.

Polisi akan secara tegas menangani segala tindak kekerasan, katanya, menambahkan bahwa mereka yang berusaha merusak keamanan warga negara dan menjarah properti publik akan menghadapi tuntutan.

Pemerintah Iran menaikkan harga bensin pada 15 November untuk memoderasi tingkat konsumsi nasional, yang mencapai 110 juta liter per hari, 40 juta liter di atas persyaratan domestik harian maksimum.

Langkah ini memicu beberapa protes damai, namun kemudian para oknum memanfaatkan situasi tersebut untuk menghancurkan properti publik dan membakar bank dan pompa bensin.

Pihak berwenang mengatakan, beberapa orang juga menggunakan senjata api dan senjata lain untuk melawan demonstran dan pasukan keamanan.

Ada laporan tentang kematian di antara pasukan keamanan dan warga sipil di lokasi yang berbeda, dengan penghitungan resmi belum tersedia.

Iran sebelumnya mengumpulkan sekitar 100 pemimpin dan dalang serangan kekerasan.

Sebelumnya, Juru Bicara Kehakiman Iran, Gholam-Hossein Esmaili mengatakan sejumlah oknum itu terkait dengan kelompok teror Organisasi Mujahidin-e Khalq (MKO) dukungan Amerika Serikat (AS), para royalis dan juga separatis.

Mereka  diringkus di provinsi-provinsi perbatasan negara itu. Selain itu, pihak keamanan juga menahan anggota kelompok terorganisir yang dilatih untuk melakukan aksi sabotase.

KEYWORD :

Gholam-Hossein Esmaili Amerika Serikat Mohsen Khancherli Harga Bensin




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :