Pemerintah Rusia mengumumkan memusnakan sejumlah senjata kimia pada Rabu (27/9) (Foto: RT)
Jakarta, Jurnas.com - Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan memiliki informasi yang mengindikasikan bahwa gerilyawan Hayat Tahrir al-Sham (nama lain dari kelompok ekstremis Jabhat al-Nusra yang dilarang di Rusia) bersama dengan Helm Putih telah merencanakan provokasi yang melibatkan penggunaan senjata kimia secara bertahap di Idlib, zona de-eskalasi di Suriah.
"Melalui beberapa saluran, kami menerima konfirmasi laporan bahwa gerilyawan dari kelompok komandan lapangan Abu Malek, yang merupakan bagian dari Hayat Tahrir al-Sham, bersama dengan organisasi Helm Putih, berencana untuk melakukan provokasi yang melibatkan serangan udara bertahap dan menggunakan senjata kimia di daerah berpenduduk zona de-eskalasi Idlib," bunyi pernyataan kementerian dilansir Tass.
"Kelompok itu telah memilih penduduk lokal yang akan berpartisipasi dalam pembuatan film adegan yang menggambarkan konsekuensi dari serangan udara dan penggunaan agen beracun," tambahnya.
Di antara sumber-sumber lain, Kementerian Pertahanan mengutip informasi yang diperoleh dari kota Sarmada sekitar 30 km timur laut Idlib. Menurut mereka, sekelompok orang tak dikenal dan tiga truk yang mengangkut berbagai kontainer dengan bahan kimia tidak dikenal tiba di sana pada awal November.
"Salah satu kendaraan membawa peralatan video profesional dan potongan-potongan udara dan artileri dengan tanda identifikasi Soviet dan Rusia," lanjutnya.
Menurut informasi Kementerian Pertahanan, rekaman palsu fasilitas sipil yang diduga dihancurkan dalam serangan udara dan penembakan artileri, serta penggunaan senjata kimia di gubernur Idlib, direncanakan akan dirilis melalui jejaring sosial dan disajikan sebagai bukti kejahatan yang dilakukan oleh pemerintah Suriah dan tindakan Angkatan Udara Rusia yang diarahkan terhadap warga sipil.
Pada awal November, Kementerian Luar Negeri Rusia melaporkan bahwa Helm Putih bersama dengan teroris telah bersiap untuk melakukan provokasi baru dengan menggunakan senjata kimia di Suriah. Menurut Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov, provokasi dengan penggunaan senjata kimia di Idlib Suriah dapat terjadi kapan saja.
Helm Putih Senjata Kimia Suriah