Harga gas baru 3000 tomans (USD0,25) per liter ditampilkan di sebuah pompa bensin di Iran setelah pengumuman dari pemerintah (Foto: ISNA)
Teheran, Jurnas.com - Menteri Perminyakan Iran, Bijan Zangeneh mengatakan, kebijakan pemerintah menjatah dan peningkatan harga bahan bakar bulan ini berhasil memangkas konsumsi bensin sekitar 20 juta liter per hari.
Hal itu disampaikan Zangeneh setelah menghadiri pertemuan kabinet pada Rabu (27/11), menyusul laporan media yang mengatakan lebih dari 70 anggota parlemen menandatangani mosi pemakzulan terhadap dirinya.
Pada September, Zangeneh mengatakan produksi bensin Iran mencapai 105 juta liter per hari, atau sekitar 660.000 barel per hari (bph), sementara konsumsi sekitar 100.000 bph.
Tahun ini pertama kalinya Iran mengekspor bensin, tetapi harga pompa bensin yang murah membuat pejabat Iran mengupayakan rekor permintaan baru di tengah negara itu menghadapi sanksi Amerika Serikat (AS) yang paling ketat.
Republik Islam Iran menyediakan beberapa bensin yang paling banyak disubsidi di dunia. Harga pompa bensin sebelumnya hanya mencapai 10.000 real (kurang dari sembilan sen AS) per liter.
Menurut direktur perencanaan perusahaan di Perusahaan Pengilangan dan Distribusi Minyak Nasional Iran Alireza Arman Moghadam, bensin yang dihemat dari kenaikan harga setara dengan tiga kali kapasitas kilang minyak Teheran atau kilang berkapasitas 750.000 barel.
Bensin di Iran masih tetap termurah di dunia setelah Venezuela dan Sudan yang lebih rendah setelah pemerintah menaikkan harga di pompa bensin setidaknya 50 persen bulan ini.
Setiap pengemudi dengan kartu bahan bakar sekarang harus membayar 15.000 real (13 sen AS) per liter untuk 60 liter bensin pertama yang dibeli setiap bulan. Setiap liter tambahan akan dikenakan harga 30.000 real.
Iran memperkenalkan kartu bahan bakar pertama pada 2007 sebagai bagian dari program reformasi subsidi dan upayanya mengekang penyelundupan yang diperkirakan sekitar 10 hingga 20 juta liter per hari ke negara-negara tetangga di mana harga pompa bensin jauh lebih tinggi.
Pemerintah mengatakan tidak ada satu pun kenaikan harga ini yang akan masuk ke kas dan bahwa hasil yang diperoleh akan digunakan membantu sekitar 60 juta warga Iran yang membutuhkan.
Keputusan itu merupakan bagian dari pengetatan Iran dalam menghadapi sanksi sepihak Gedung Putih yang telah menghantam rakyat kelas menengah ke bawah Iran.
Selama bertahun-tahun, Iran mengimpor sebagian dari kebutuhannya yang terus meningkat akan bensin meskipun merupakan produsen minyak utama. Impor itu menjadi kerentanan strategis negara pada saat sanksi.
Iran memperkenalkan kartu bahan bakar pertama pada 2007 sebagai bagian dari program reformasi subsidi dan upayanya untuk mengekang penyelundupan besar - diperkirakan sekitar 10 hingga 20 juta liter per hari - ke negara-negara tetangga di mana harga pompa jauh lebih tinggi.
Pemerintah mengatakan tidak ada satu pun kenaikan harga ini yang akan masuk ke kas dan bahwa hasil yang diperoleh akan digunakan untuk membantu sekitar 60 juta warga Iran yang membutuhkan.
Keputusan itu merupakan bagian dari pengetatan Iran dalam menghadapi sanksi AS yang telah menghantam rakyat biasa Iran.
Selama bertahun-tahun, Iran biasa mengimpor sebagian dari kebutuhannya yang terus meningkat akan bensin meskipun merupakan produsen minyak utama. Impor itu menjadi kerentanan strategis negara pada saat sanksi.
Awal tahun ini, Iran mencapai tonggak 100 juta liter per hari dalam produksi bensin dan membuat negara itu mandiri dalam bahan bakar untuk pertama kalinya.
Namun, keputusan pemerintah bulan ini untuk menaikkan harga di pompa bensin membuat banyak warga Iran lengah. Bahkan, anggota parlemen tidak diberi tahu, meninggalkan banyak dari mereka terperangah.
KEYWORD :Bijan Zangeneh Harga Bahan Bakar Iran Amerika Serikat