Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump (Foto: AFP)
Washington, Jurnas.com - Sebuah perusahaan riset dan penasehat VPN Amerika telah mendesak Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump untuk meningkatkan aksi sabotase negara yang menargetkan aktivitas dunia maya berbagai entitas Iran.
Awal pekan ini, CEO VPN, Michael Gargiulo menulis surat kepada Trump, yang menyarankan agar Washington menutup akses dan layanan Internet global ke semua "domain .ir," yang jumlahnya lebih dari 1,3 juta.
Dilansir dari PressTV, surat itu juga ditujukan kepada Departemen Keuangan AS, dan Internet Corporation untuk Nama dan Nomor yang Ditugaskan.
Layanan domain berfungsi sebagai sarana bantuan yang berguna dan sangat diperlukan untuk setiap orang Iran, mengurus seluruh kebutuhan sehari-hari mereka, mulai dari memotong birokrasi hingga belanja online dan hiburan.
Langkah itu, kata Gargiulo yang berusia 26 tahun, harus ditempuh sebagai tanggapan atas keputusan ekstrem memandamkan internet saat menanggagi aksi unjuk rasa kenaikan harga bahan bakar bensin.
Teheran mengatakan sekelompok penyabot menggunakan layanan online seperti navigasi dan peta untuk mengoordinasikan kegiatan mereka di kota-kota besar di seluruh negeri.
Namun demikian, Gargiulo menyebut tindakan pencegahan keamanan sebagai keputusan memfitnah dan menindas menghasurkan sanksi untuk memblokir akses ke lebih dari 1.131.300 domain .ir, yang semuanya saat ini tidak dapat diakses warga Iran karena diblokir.
Gargiulo sendiri mengakui bahwa potensi sanksi AS seperti itu akan menyebabkan gangguan ekonomi dan komunikasi besar-besaran ke Iran. Namun, ia tetap mendorong upaya untuk mempromosikan perdamaian dan kebebasan berekspresi bagi rakyat Iran.
Ia mengklaim sudah menulis surat itu untuk memberi tahu Washington bahwa ada tekanan tambahan yang dapat diterapkan untuk diplomasi jalur cepat dengan Iran, "sponsor" terorisme negara terbesar di dunia.
KEYWORD :CEO VPN Michael Gargiulo Amerika Serikat Donald Trump Harga Bensin