Demonstran Hong Kong (Foto: AFP)
Hong Kong, Jurnas.com - Polisi menembakkan gas air mata dan semprotan merica di Hong Kong pada Minggu (1/12) kemarin, ketika puluhan ribu demonstran berpakaian hitam membanjiri jalan-jalan.
Unjuk rasa tersebut menandai berakhirnya jeda pemilihan umum dewan distrik, dan kembali ke demonstrasi besar-besaran yang telah dilakukan warga Hong Kong selama hampir enam bulan terakhir.
Aksi itu juga menandai dimulainya kembali konfrontasi yang semakin keras antara pengunjuk rasa dan polisi, di mana petugas menembakkan gas air mata ke arah kerumunan, termasuk anak-anak.
"Pemerintah masih tidak mendengarkan kami sehingga protes akan berlanjut, mereka tidak akan berhenti," kata seorang siswa berusia 20 tahun yang hanya memberikan nama keluarganya, Chen, dikutip dari AFP pada Senin (2/12).
"Sulit untuk memprediksi apa yang akan terjadi. Tetapi orang-orang masih sangat marah dan menginginkan perubahan," imbuh dia.
Demonstrasi dimulai dengan damai. Massa protes membanjiri lingkungan tepi sungai dengan feri dan kereta api.
"Jangan pernah lupakan mengapa Anda memulai," baca spanduk yang dibawa oleh pengunjuk rasa yang ikut serta dalam pawai.
Seorang gadis kecil dengan rambut kuncirnya memimpin nyanyian mengulangi tuntutan gerakan, yakni pemilihan langsung legislatif dan kepemimpinan kota.
Tetapi ketika bagian dari pawai itu berhadapan dengan barisan polisi, para pengunjuk rasa diminta untuk mundur dan memperingatkan bahwa mereka menyimpang dari rute yang diizinkan.
Pertama semprotan merica, dan kemudian gas air mata ditembakkan di beberapa lokasi. Bahkan, seorang pria tua penjual minuman dan es krim menjadi salah satu korbannya.
"Saya sudah menjual semua minuman saya tetapi sepertinya saya tidak bisa pergi sekarang," katanya kepada wartawan. Air matanya mengalir.
"Aku tidak perlu merasa malu atau bersalah," lanjut dia sambil tersenyum.
Polisi mengatakan mereka menggunakan gas air mata setelah beberapa pengunjuk rasa melemparkan "bom asap".
Unjuk rasa utama bubar ketika malam tiba, tetapi beberapa pengunjuk rasa pindah ke bagian lain kota.
Sepanjang malam itu gas air mata ditembakkan di beberapa lokasi ketika para pengunjuk rasa merusak toko-toko yang dianggap pro-Beijing, dan melemparkan proyektil ke polisi.
KEYWORD :Hong Kong Aksi Protes Hongkonger