Seorang pasien yang mengidap flu babi diberikan perawatan oleh tim medis di Iran (Foto: PressTV)
Teheran, Jurnas.com - Kementerian Kesehatan Iran mengatakan, epidemi flu babi yang sedang berlangsung di Negeri Para Mullah sudah merenggut nyawa 56 orang sejak mewabah lebih dari dua bulan lalu.
"Karena flu, 273 orang telah dirawat di rumah sakit dan 19 orang tewas dalam sepekan terakhir saja," kata Deputi Kesehatan Kementerian Kesehatan Iran, kata Alireza Raisi.
Raisi menambahkan bahwa semua korban penyakit sejauh ini kebanyak adalah orang tua atau orang-orang yang sudah memiliki penyakit lain.
"Seperti yang diumumkan Kementerian Kesehatan sebelumnya, tidak semua orang perlu divaksinasi untuk penyakit ini dan hanya orang-orang dengan kelainan mendasar seperti diabetes, penyakit paru-paru dan wanita hamil yang disarankan untuk melakukannya," kata Raisi.
"Gelombang ini akan berlanjut selama dua minggu lagi di mana bahkan mungkin menjadi lebih luas, tetapi akan berkurang setelahnya," tambahnya.
Menurut pejabat kesehatan Iran, dua jenis flu babi yang berbeda, H1N1 dan H3N2, saat ini menyebar di seluruh negeri dalam epidemi yang telah muncul dua minggu lebih awal dari musim flu tahunan.
Kepala pusat Kementerian Kesehatan Iran untuk penyakit menular, Mohammad Mehdi Gouya, mengatakan kementeriannya sudah mengantisipasi wabah tersebut dengan menimbun persediaan medis dan vaksin khusus.
Seorang ahli medis di Universitas Ilmu Kedokteran Shahid Beheshti di Teheran, Davoud Yadegari, mengatakan kematian terkait flu babi terjadi secara teratur setiap tahun di negara itu.
Ia tak menampik bahwa tampaknya kematian lebih tinggi tahun ini karena berbagai alasan seperti mutasi genetik dalam virus dan penurunan awal suhu.
Pada tahun 2009, flu babi besar mewabah di bagian-bagian utama dunia dan menyebabkan kematian sebanyak setengah juta orang di seluruh dunia.
Organisasi Kesehatan Dunia mengumumkan akhir epidemi pada akhir 2010. (PressTV)
KEYWORD :Flu Babi Iran Dunia Kesehatan