Megawati bersama arkeolog dan sejarawan
Jakarta, Jurnas.com - Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri semakin tertarik mengetahui perjalanan bangsa Indonesia sejak masih berbentuk kerajaan di Nusantara.
Keinginan itu semakin menjadi-jadi setelah ia sering berkunjung ke sejumlah negara dan berdialog dengan para pimpinan negara-negara lain.
Hal ini disampaikan Megawati saat membuka dan memberikan sambutan di Focus Group Discussion (FGD) PDIP dengan tema "Kajian Nusantara dan Jalur Rempah" di Kantor DPP PDIP, Jalan Diponegoro No. 58, Senin (2/12/2019).
Megawati didampingi Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto dan Ketua DPP seperti: Djarot Saiful Hidajat, Rokhmin Dahuri, Nusyirwan Soedjono, Eriko Sotarduga dan Mindo Sianipar. Hadir juga beberapa anggota DPR-RI dari Fraksi PDIP.
Sejumlah arkeolog dan sejarawan yang hadir menjadi peserta FGD antara lain: Wiwin Djuwita Sudjana Ramelan, yang merupakan Ketua Umum Ikatan Ahli Arkeologi Nasional bersama jajarannya, Asvi Warman Adam (Profesor Riset bidang Sejarah Politik LIPI), Bondan Kanumayoso (Lektor Universitas Indonesia), Daniel Dhakidae (Peneliti senior Prisma) dan Bonnie Triyana (Sejarawan).
Terinspirasi kemampuan negara lain mendokumentasikan sejarahnya, Megawati meminta para arkeolog dan sejarawan untuk tertantang meneliti perkembangan sejarah bangsa Indonesia.
"Saya sewaktu menjabat Presiden RI meminta kepada Pemerintah Belanda agar benda-benda bersejarah dikembalikan ke Indonesia," papar Megawati.
"Saya punya mimpi kita bisa menjaga flora dan fauna yang tidak ada di dunia barat. Kita harus mendata potensi kekayaan hayati dan budaya di seluruh Nusantara," tambahnya.
Putri proklamator kemerdekaan RI, Soekarno ini pun menyampaikan bagaimana makanan Indonesia luar biasa. "Buku Mustika Rasa yang disusun Bung Karno pada 1967 menggambarkan kekayaan kuliner Nusantara," ucap Megawati.
Mengakhiri sambutannya di FGD, Megawati berharap generasi muda Indonesia mengerti sejarah bangsa sejak jaman kerajaan Nusantara.
Selama FGD berlangsung, hampir 4 jam, Megawati tampak serius menyimak paparan dan merespons pertanyaan para peserta.
Sebelum FGD dimulai, kepada peserta, Sekjen PDIP menampilkan sejumlah video kiprah pergerakan PDIP.
Diapun menceritakan instruksi DPP PDIP kepada para kepala daerah melestarikan cagar budaya.
"DPP PDI Perjuangan menginstruksikan kepada kepala daerah dan/atau wakil kepala daerah kader PDI Perjuangan seluruh Indonesia untuk lebih memperhatikan pelestarian cagar budaya di daerah masing-masing," papar Hasto.
Hasto menambahkan PDIP menginginkan amandemen Konstitusi secara terbatas mengenai haluan negara agar terwujud haluan negara yang berakar kuat dari sejarah peradaban bangsa Indonesia.
“Sejarah peradaban Nusantara mencapai kejayaan pada abad 7 hingga setidaknya abad 15, lengkap dengan seluruh nilai filsafatnya, harus menjadi akar atau pijakan konsepsi haluan negara. Bung Karno juga menggali Pancasila dari buminya Indonesia artinya dengan seluruh sejarah peradaban bangsanya,” jelas Hasto.
Peserta FGD, Supratikno Rahardjo (Dosen FIB Universitas Indonesia/Bidang Kegiatan Ilmiah Ikatan Ahli Arkeologi Nasional) mengatakan keanekaragaman sumber daya alam Nusantara menciptakan keanekeragaman budaya yang harus terus dipelihara.
Arkeolog Sejarawan Megawati Soekarnoputri