Tiga jet F-35 dari Skuadron Tempur ke-4 di pangkalan udara Al Dhafra, UEA, pada 15 April 2019. (Foto melalui Angkatan Udara AS)
Paris, Jurnas.com - Kepala Pertahanan Prancis, Florence Parly mengecam Amerika Serikat (AS) karena berusah memaksa anggota NATO membeli senjata dan peralatan militer Gedung Putih.
Kecaman itu disampaikan beberapa hari setelah Presiden Prancis, Emmanuel Macron menyalahkan Washington atas "kematian otak" blok militer Barat.
Dalam harian Prancis, Le Journal du Dimanche yang diterbitkan pada Minggu (1/12), Parly mengecam upaya AS untuk memaksakan kepada anggota NATO untuk membeli jet tempur Lockheed-Martin F-35, pesawat paling canggih dan mahal di gudang senjata AS.
Parly mengatakan, piagam NATO mencakup Pasal 5 yang mewajibkan negara-negara anggota untuk saling membela daripada Pasal F-35, di mana para anggota akan diharuskan membeli produk militer AS.
Sejumlah mitra AS di NATO, termasuk Italia, Norwegia, Belanda dan Inggris sudah memiliki F-35, sementara Washington mempertimbangkan untuk menjual jet tempur ke Yunani, Rumania, Spanyol, dan Polandia.
Turki, bagaimanapun, dikeluarkan dari program gabungan F-35 NATO setelah menolak tekanan AS dan membeli sistem pertahanan rudal S-400 dari saingan Washington, Rusia.
Parly selanjutnya mengkritik Eropa karena terlalu mengandalkan NATO yang dipimpin AS, mengatakan blok militer tidak dapat menjamin kedaulatan negara-negara Eropa.
"Hari ini, Eropa belum memiliki alat militer untuk hidup sepertikekuatan ekonomi dan politik. NATO tidak akan pernah menjadi alat kedaulatan kita. Terserah orang Eropa untuk membangun kedaulatan mereka sendiri. Itu tidak akan terjadi dalam satu jentikan jari," katanya.
Parly mengatakan, sekutu NATO tidak boleh memilih antara NATO dan Eropa, tetapi keduanya harus saling melengkapi.
Pada Maret, Parly mengecam Washington karena mendesak anggota NATO untuk membeli peralatan AS. Kritikan terbarunya mengikuti kerasnya kecaman Macron atas apa yang ia pandang sebagai komitmen AS yang semakin berkurang terhadap NATO.
Macron mengatakan ada tanda-tanda yang jelas bahwa AS di bawah Presiden Donald Trump "membalikkan punggungnya pada NATO dan bahwa NATO mengalami kematian otak.
Marcon sebelumnya menyerukan "hubungan strategis" baru dengan Rusia.
Macron juga menyerukan tentara Eropa yang nyata, mengatakan Eropa harus mempertahankan diri dengan cara yang lebih berdaulat dan tanpa bergantung hanya pada AS.
KEYWORD :Anggota NATO Florence Parly Amerika Serikat Donald Trump