Demo di Iran (Foto: Business Insider)
London, Jurnas.com - Setidaknya 208 demonstran diyakini tewas selama aksi protes di Iran bulan lalu, akibat kenaikan tajam harga bahan bakar. Demikian pernyataan Amnesty International, pada Selasa (3/12).
"Jumlah orang yang diyakini telah tewas selama demonstrasi di Iran yang pecah pada 15 November telah meningkat menjadi setidaknya 208, berdasarkan laporan yang kredibel yang diterima oleh organisasi itu," ungkap Amnesty International dikutip dari AFP.
Korban baru menambah jumlah kematian menurut Amnesty hampir 50 orang. Organisasi yang berbasis di London tersebut juga mengatakan lusinan korban tewas terdapat di kota Shahriar di provinsi Teheran, "salah satu kota dengan korban tewas tertinggi".
Protes meletus pada 15 November setelah pengumuman kejutan kenaikan harga bahan bakar hingga 200 persen, tetapi dengan cepat dibatalkan oleh pihak berwenang yang juga memberlakukan pemadaman internet hampir total selama seminggu.
Philip Luther, kepala penelitian dan advokasi Amnesty untuk Timur Tengah, menyebut jumlah kematian "bukti bahwa pasukan keamanan Iran melakukan pembunuhan yang mengerikan", dan menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memastikan mereka yang bertanggung jawab bertanggung jawab.
"Kematian hampir seluruhnya diakibatkan oleh penggunaan senjata api," kata Amnesty.
Amnesty menambahkan bahwa, menurut informasi yang dikumpulkan, "keluarga korban telah diancam dan diperingatkan untuk tidak berbicara kepada media, atau mengadakan upacara pemakaman untuk orang yang mereka cintai."
"Beberapa keluarga juga dipaksa untuk melakukan pembayaran terlalu tinggi agar tubuh orang-orang yang mereka cintai dikembalikan kepada mereka."
Pihak berwenang Iran telah mengkonfirmasi lima kematian selama kerusuhan itu. Ketua parlemen Iran, Ali Larijani, tidak memberikan angka kematian resmi baru ketika ditanya di konferensi pers yang disiarkan oleh kantor berita negara IRNA pada Minggu lalu.
Larijani menambahkan bahwa konstitusi Iran memastikan protes adalah hak, tetapi "masalahnya adalah ketika protes berubah menjadi perilaku kekerasan dan beberapa menggunakan senjata api dan senjata dingin".
KEYWORD :Iran Amnesty International Demo BBM