Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo kunjungan ke Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Rabu (4/12).
Jakarta, Jurnas.com - Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mengutarakan betapa pentingnya peran Aparat Sipil Negara (ASN) lingkup Kementerian Pertanian (Kemantan) dalam membantu pembangunan pertanian Indonesia.
Hal tersebut ditegaskan dalam kunjungannya ke Kantor Pusat Badan Penelitian dan Pengembangan Pertanian (Balitbangtan), Rabu (4/12).
Syahrul mengingatkan sebagai aparat harus berguna bagi negara, sehingga pola berpikir dan cara pandang masing-masing individu harus diperbaiki.
"Tidak hanya bekerja dari jam tujuh sampai jam lima sore lalu pulang ke rumah tanpa menghasilkan apa-apa. Tapi juga ada kontribusi semangat, kemauan, tekad, kenyamanan bersama di tempat (kerja) ini. Kontribusi saling peduli satu sama lainnya," ujar Syahrul.
Selanjutnya, tiap ASN Kementan diminta agar dapat membangun target yang harus dicapai dan tidak boleh apa adanya. Mulai dari bulanan, satu tahunan, jangka pendek, jangka menengah, ataupun jangka panjang di bidang masing-masing.
"Karena akselerasi kehidupan makin berkembang dan maju di sekitar kita. If you don’t change, you’ll die," tukas Syahrul.
Tidak hanya kepada para staf, Mentan juga mengingatkan agar semua pemimpin khususnya di lingkup Kementan harus bertanggungjawab dan mendukung apa yang sudah dikonsepkan. Sebuah kemimpinan atau leadership, menurut Syahrul, "must be smart."
Pada akhir arahannya, Mentan menugaskan Kepala Badan Litbang Pertanian dan jajarannya untuk menyiapkan konsep top 10 komoditas unggulan (benih atau bibit) utama, top 30 untuk komoditas andalan, dan top 50 untuk komoditas pengembangan. Dari konsep ini kemudian dilanjutkan dengan pemetaan (mapping) daerah utama dari tiap komoditas.
Terakhir Mentan mengajak semua yang hadir untuk dapat fokus ke depan. "Setiap orang harus memiliki target dan ending yang jelas. Perlu menyiapkan schedule dengan langkah-langkah untuk pencapaian target yang sudah direncanakan. Tidak boleh ada Unit Kerja yang tidak tahu endingnya," tegas Syahrul.
Sebelumnya, Kepala Badan Balitbangtan, Fadjry Djufry, M.Si melaporkan kepada Mentan Syahrul bahwa staf Sekretariat yang hadir adalah staf administrasi yang mendukung 65 Satker Balitbangtan yang tersebar di seluruh Indonesia.
Fadjry juga melaporkan perkembangan teknologi yang dihasilkan Balitbangtan termasuk perkembangan kegiatan hilirisasi teknologi Balitbangtan.
"Balitbangtan akan terus mengembangkan potensi yang dimiliki. Dengan dukungan Mentan mudah-mudahan teknologi lebih berkembang baik dari sebelumnya. Paling tidak meningkat 10 persen dari target yang dihasilkan sebelumnya," tuturnya.
KEYWORD :Syahrul Yasin Limpo Badan Balitbangtan Fadjry Djufry