Diskusi Empat Pilar MPR bareng Warganet Balikpapan
Jakarta, Jurnas.com - Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) menyelenggarakan kegiatan "Warganet (Netizen) Balikpapan Ngobrol Bareng MPR" di Jade Room, Quartz Office Tower Aston Balikpapan, Kalimantan Timur, Sabtu (7/12/2019). Sekitar 70 pegiat media sosial (blog, facebook, instagram, twitter) di Balikpapan dan Samarinda hadir mengikuti kegiatan ini.
Warganet yang hadir dalam "Ngobrol Bareng MPR" adalah netizen yang bergabung dalam komunitas blogger Balikpapan. MPR sudah menyelenggarakan kegiatan ini sejak 2015. Pertamakali pertemuan berlangsung di Jawa Barat, berlanjut pertemuan berikutnya di beberapa kota seperti Bandung, Solo, Yogyakarta, Manado.
Kepala Biro Humas MPR Siti Fauziah menjelaskan bahwa tujuan dari kegiatan Netizen Ngobrol Bareng MPR adalah untuk melibatkan pegiat media sosial (blogger, facebook, instagram, twitter) yang memang memiliki follower cukup banyak untuk ikut mensosialisasikan Empat Pilar MPR.
Dengan peran warganet, Siti Fauziah berharap semua kalangan masyarakat bisa memahami nilai-nilai dalam Empat Pilar MPR (Pancasila sebagai ideologi dan dasar negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai konstitusi negara, NKRI sebagai bentuk negara, Bhinneka Tunggal Ika sebagai semboyan negara).
Menurut Siti Fauziah, MPR menggunakan berbagai metode untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR seperti Lomba Cerdas Cermat untuk siswa SLTA, outbound untuk mahasiswa, training of trainers, bahkan dengan metode pagelaran seni budaya. "Itu semua ada di dunia nyata. Kita tidak mau meninggalkan dunia maya. Karena itu MPR juga ingin melibatkan warganet untuk mensosialisasikan Empat Pilar MPR. Kita masuk ke semua segmen masyarakat karena warganet ada yang menjadi siswa, mahasiswa, pekerja, dan ibu rumah tangga," ujarnya.
Siti Fauziah menyebutkan keinginan MPR terhadap warganet sangat sederhana. Yaitu, meminta warganet untuk menyampaikan nilai-nilai Empat Pilar di media sosial. "Tidak perlu dalam tulisan panjang cukup satu kalimat saja. Misalnya dalam satu hari menyampaikan satu nilai Empat Pilar seperti soal kebersamaan, persatuan, gotong royong, cinta Indonesia. Dengan hanya satu atau beberapa kata tentang nilai Empat Pilar bisa mempengaruhi follower untuk mencintai Indonesia," sebutnya.
Karena itu MPR membutuhkan peran aktif warganet untuk berpartisipasi memasyarakatkan Empat Pilar MPR. Kalangan warganet dipilih sebagai segmen karena dianggap efektif dalam menyebarluaskan Empat Pilar melalui berbagai media sosial seperti blog, facebook, twitter, instagram. Pegiat media sosial lebih efektif untuk menyampaikan pesan-pesan Empat Pilar ke berbagai komunitas yang ada.
Selain itu, kegiatan "Ngobrol Bareng MPR" juga untuk memperkenalkan dan memberi pemahaman tentang MPR sebagai lembaga negara baik wewenang maupun tugas-tugas MPR. Dengan demikian, para pegiat media sosial bisa menjembatani visi misi MPR sebagai Rumah Kebangsaan. "MPR terus menerus akan mengajak warganet untuk bekerjasama memasyarakatkan Empat Pilar MPR dan juga mengharapkan masukan pemikiran untuk MPR," kata Siti Fauziah.
Dalam kesempatan yang sama, Kepala Bagian PDSI Sekretariat Jenderal MPR, Slamet mengatakan pada waktu lalu penyebaran informasi melalui radio, kemudian televisi, media cetak. Sekarang perkembangan informasi dan teknologi sudah luar biasa cepat. Anak-anak sudah diperkenalkan dengan teknologi informasi. "Dunia internet sangat luar biasa. MPR sangat memperhatikan media sosial ini," ujarnya.
MPR, lanjut Slamet, juga mengharapkan masukan dan aspirasi dari warganet terkait masalah kebangsaan dan ketatanegaraan. "Kita perlu masukan dari warganet untuk nanti dijadikan bahan kajian juga di MPR," ujarnya.
Ketua Komunitas Blogger Balikpapan Bambang Herlandi mengungkapkan Komunitas Blogger Balikpapan berdiri pada 9 Desember 2007. Komunitas ini berawal dari komunitas IT yang membuat blog-blog. Tercatat anggota komunitas sekitar 200 orang. "Kebanyakan sekarang sudah beralih dari blog ke facebook dan media sosial lainnya," jelasnya.
Pertemuan "Netizen Balikpapan Ngobrol Bareng MPR" yang dipandu oleh Mira Nurfahla Sahid (social media influencer) berlangsung cukup produktif. Dari pertemuan ini muncul usul-usul yang menarik untuk membantu kerja-kerja MPR. Misalnya, membuat konten yang tidak hanya positif tetapi juga menarik bagi kalangan milenial, membuat konten dalam bentuk infografis, dan lainnya.
Nicholas Heru, peserta "Netizen Balikpapan Ngobrol Bareng MPR" mengungkapkan penyebaran pesan dan nilai Empat Pilar MPR melalui media sosial harus didukung di dunia nyata. Media sosial memang efektif untuk menyampaikan pesan dan nilai Empat Pilar namun implementasi di dunia nyata jauh lebih penting.
"Perlu keteladanan pemimpin di dunia nyata, mulai dari pemimpin di komunitas sampai yang lebih besar. Pemimpin yang mengimplementasikan nilai-nilai Empat Pilar," tuturnya.
Tak jauh berbeda, warganet Balikpapan lainnya Kustiyani juga berpendapat soal Empat Pilar MPR jangan hanya ramai di media sosial tetapi yang penting adalah praktiknya di dunia nyata. Dia menyarankan agar MPR juga membuat sosialisasi yang nyata kepada para warganet.
Peserta lainnya, Aji, menyarankan agar konten-konten di media sosial terkait pemasyarakatan Empat Pilar MPR tidak hanya positif tetapi harus ringan dan menarik kalangan milenial. "Sebab anak-anak milenial sekarang jarang membaca tetapi lebih senang melihat visual. Dengan konsep ini nilai-nilai Empat Pilar bisa lebih mudah diterima kalangan milenial," katanya.
KEYWORD :Kinerja MPR MPR Media Sosial