Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif (Foto: Presstv)
Istanbul, Jurnas.com - Menteri Luar Negeri Iran, Mohammad Javad Zarif mengatakan, tidak puas dengan tingkat komitmen Eropa terhadap implementasi Rencana Aksi Komprehensif Bersama (JCPOA).
Teheran kecewa karena kurangnya perlindungan Eropa dari sanksi Amerika Serikat (AS) dan membatalkan komitmennya berdasarkan kesepakatan 2015.
"Kami tentu tidak puas dengan tingkat komitmen oleh Uni Eropa dan negara-negara anggota terhadap implementasi JCPOA," kata Zarif di sela konferensi regional di Istanbul, Senin.
Chelsea Kembali Coret Sterling untuk Laga UECL
Masalah ini, kata Zarif, diangkat secara eksplisit Iran dan dua anggota non-Eropa yaitu Rusia dan China dalam koordinasi yang luar biasa saat bertemu di Wina pada Jumat (6/12).
Pada pertemuan tersebut, Inggris, Prancis dan Jerman menuntut Iran menghentikan peningkatan komitmennya, tetapi utusan Iran untuk perundingan menegaskan, Teheran akan terus mengurangi komitmenya, kecuali dapat mengambil manfaat dari perjanjian tersebut.
Iran sudah mengatakan jamnya sedang berdetak untuk anggota pakta nuklir dari Eropa, yang berusaha menjaga Iran dalam kesepakatan tetapi tidak melalukan tindakan terhadap penindasan dan tekanan AS.
Eropa membentuk mekanisme barter pada Januari 2019, yang bertujuan menyelamatkan Iran dari sanksi AS, tetapi gagasan itu tetap pada dasarnya di atas kertas.
Bulan lalu, Belgia, Denmark, Belanda, Norwegia, Finlandia dan Swedia memutuskan untuk bergabung dalam mekanisme INSTEX atau instrumen perdagangan Eropa dengan Iran.
Iran menciptakan mekanisme rekanan yang disebut Perdagangan Khusus dan Instrumen Keuangan (STFI) pada bulan April dan mendesak Eropa untuk lebih berkomitmen pada INSTEX.
Zarif menggambarkan keanggotaan enam negara Eropa di INSTEX sebagai langkah positif tetapi mengatakan masih banyak yang harus dilakukan.
"Apa yang perlu kita lihat adalah operasi INSTEX, yang kemungkinan akan diimplementasikan di masa depan dengan menandatangani perjanjian antara pihak Iran dan Eropa dari INSTEX," katanya.
Wakil Menteri Luar Negeri Iran, Abbas Araqchi, menegaskan kembali, hingga solusi tak memberikan manfaat dari kesepakatan nuklir, Iran akan terus mengurangi komitmennya.
Sejauh ini, Iran sudah melampaui jumlah maksimum uranium yang diperkaya diizinkan di bawah JCPOA dan melanjutkan pengayaan di fasilitas Fordow.
KEYWORD :Kesepakatan Nuklir Iran Eropa Amerika Serikat