sistem rudal pertahanan udara S-400 canggih di lokasi yang dirahasiakan di Rusia. (Foto oleh kantor berita Sputnik)
Moskow, Jurnas.com - Pemerintah Rusia mengatakan, tekanan Amerika Serikat (AS) terhadap Turki atas pembelian sistem pertahanan rudal S-400 canggih buatan Rusia tidak masuk akan.
"Kami menganggap retorika ini tidak dapat diterima, karena ini sebenarnya tentang tekanan," kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada jumpa pers di Moskow, Kamis (12/12).
"Ada contoh tekanan serupa Washington pada sejumlah negara lain, ini bukan hanya tentang Turki, dan tidak hanya tentang S-400, dan tidak hanya tentang topik yang berkaitan dengan Rusia. Dalam beberapa tahun terakhir, Washington menggunakan kebijakan sanksi dalam masalah-masalah tersebut untuk kepentingannya sendiri," sambungnya.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Pernyataannya itu disampaikan sehari setelah para senator AS mendukung undang-undang untuk menjatuhkan sanksi atas ofensif militernya di Suriah utara dan pembelian sistem rudal S-400 Rusia.
Komite Hubungan Luar Negeri Senat yang dipimpin Partai Republik memberikan suara 18-4 untuk mengirim "Mempromosikan Keamanan Nasional Amerika dan Mencegah Kebangkitan UU ISIS tahun 2019" untuk pemungutan suara di Senat penuh.
Kementerian Luar Negeri Turki, mengecam RUU sanksi tersebut. Menurutnya, RUU tersebut sebagai manifestasi baru penghinaan terhadap keputusan kedaulatan dan keamanan dari suatu negara.
"Inisiatif-inisiatif ini tidak memiliki fungsi selain untuk merusak hubungan Turki-AS," katanya dalam sebuah pernyataan, menyerukan kepada Kongres untuk bertindak dengan akal sehat.
Jurgen Klopp Tolak Tawaran Latih Timnas AS
Pada Rabu (11/12), Menteri Pertahanan Turki, Hulusi Akar mengatakan negaranya tidak akan mundur dari pengadaan sistem rudal S-400 dan kontak dengan sekutu NATO-nya, khususnya AS, untuk mencari solusi untuk masalah ini.
"Kami berulang kali menegaskan bahwa AS adalah mitra strategis kami, dan kami mengharapkan mereka untuk bertindak sesuai dengan semangat kemitraan strategis. Tidak ada yang namanya menyerah pada sistem ini lagi. Kita perlu fokus mencari solusi dengan keberadaan sistem ini," katanya
Ia menambahkan bahwa Ankara akan melanjutkan kontaknya dengan semua pihak terkait untuk menangani perselisihan yang terjadi setelah pembelian S-400 dari Moskow.
Kepala pertahanan Turki juga mengatakan bahwa personil militer yang relevan akan menyelesaikan pelatihan mereka untuk aktivasi sistem pertahanan rudal S-400 yang diperoleh dari Rusia pada akhir Desember.
Ankara dan Washington telah berselisih mengenai pembelian sistem S-400 Turki, yang dikatakan AS tidak kompatibel dengan pertahanan NATO dan menimbulkan ancaman bagi jet tempur siluman Lockheed Martin F-35.
KEYWORD :Rudal Canggih S-400 Rusia Amerika Serikat