Ilustrasi penembakan
Singapura, Jurnas.com - Aparat kepolisian Singapura menyelidiki seorang mahasiswa berusia 19 tahun dari Universitas Teknologi Nanyang (NTU), karena membuat laporan palsu tentang dugaan penyerangan di kampus tersebut.
Sekitar pukul 1.45 dini hari pada Minggu (15/12), Serikat Siswa NTU (NTUSU) menerbitkan unggahan di Instagram, yang yang berisi nasihat agar para mahasiswa untuk tetap berada di dalam rumah demi keselamatan mereka sendiri setelah laporan kasus penyerangan di kampus.
Menanggapi hal itu, mendesak masyarakat untuk menahan diri dari spekulasi untuk menghindari kepanikan yang tidak perlu.
"Pada 14 Desember 2019 pukul 6.24 pagi, polisi diberitahu tentang kasus dugaan penyerangan terhadap seorang siswa perempuan NTU di sepanjang Nanyang Walk," demikian bunyi pernyataan itu.
"Investigasi kemudian mengungkapkan bahwa siswa berusia 19 tahun telah memberikan informasi palsu kepada polisi dan dugaan penyerangan tidak terjadi. Polisi sedang menyelidiki dia karena memberikan informasi palsu."
Napoli Ajukan Tawaran Baru untuk Gaet Lukaku
Pernyataan itu menambahkan, "Polisi ingin mendesak anggota masyarakat untuk menahan diri dari mengomentari atau berspekulasi tentang kasus ini untuk menghindari menyebabkan kepanikan yang tidak perlu."
Platform online seperti Mothership mengutip penghuni aula di NTU, yang mengatakan terdengar suara keras sekitar tengah malam. Salah satu suara yang terdengar seperti senapan.
Sementara seorang juru bicara NTU menyebut pihak universitas siap membantu penyelidikan polisi, dan meyakinkan para siswa tentang keselamatan mereka di kampus.
"Kami ingin meyakinkan komunitas NTU bahwa tidak ada alasan untuk mengkhawatirkan keselamatan mereka di kampus," kata juru bicara itu kepada CNA.
"Universitas menjangkau para siswa yang terpengaruh untuk memberi mereka perawatan dan dukungan yang diperlukan dari tim perawatan pastoral Universitas. Universitas membantu polisi dan tidak akan dapat berkomentar lebih lanjut," tandas dia.
KEYWORD :Penyerangan Mahasiswa NTU Singapura