Sabtu, 23/11/2024 22:15 WIB

KTT Iklim PBB Gagal Capai Kesepakatan

Negosiator iklim gagal mencapai kesepakatan untuk mengimplementasikan kesepakatan iklim Paris pada KTT iklim tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa

Menteri Lingkungan Chili dan Presiden COP25 Carolina Schmidt mengumumkan bahwa negosiator gagal mencapai kesepakatan mengenai kesepakatan iklim Paris setelah dua minggu negosiasi. Foto oleh ZIPI / EPA-EFE

Jakarta, Jurnas.com - Negosiator iklim gagal mencapai kesepakatan untuk mengimplementasikan kesepakatan iklim Paris pada KTT iklim tahunan Perserikatan Bangsa-Bangsa, di tengah ancaman Amerika Serikat yang ingin meninggalkan kesepakatan.

Menteri Lingkungan Chili Carolina Schmidt muncul untuk menyatakan tidak ada kesepakatan yang tercapai setelah delegasi PBB melakukan negosiasi selama dua minggu, memecahkan rekor untuk konvensi iklim terpanjang.

"Menyesal, setelah semua kerja keras yang telah Anda lakukan, kami tidak bisa mencapai kesepakatan mengenai artikel penting ini," kata Schmidt, yang memimpin KTT dilansir UPI.

Diskusi di Madrid berfokus pada masalah teknis dengan perjanjian iklim 2015, termasuk mengatur pasar karbon tetapi keberangkatan Amerika Serikat yang akan datang membayangi proses.

"Amerika Serikat tidak membantu. Menunggu pemilihan AS benar-benar sangat bodoh," sesalnya.

Amerika Serikat tidak dapat secara resmi menarik diri dari perjanjian sampai 4 November 2020, sehari setelah pemilihan tetapi Presiden Donald Trump sangat menentang kesepakatan itu selama masa kepresidenannya, sementara juga menolak ancaman perubahan iklim.

Dengan Amerika Serikat menjauhkan diri dari kesepakatan itu, negara-negara lain termasuk Cina, India, Brasil, dan Arab Saudi memperkuat dorongan mereka untuk memiliki lebih banyak negara industri yang memikul lebih banyak tanggung jawab untuk mengurangi gas rumah kaca.

"Kita berada dalam masa yang sangat sulit secara politis saat ini di mana kita memiliki satu pemimpin utama dunia yang menyangkal perubahan iklim, jadi sangat sulit untuk membuat negara lain bergerak maju ketika Anda memiliki negara yang sangat kritis yang memainkan peran yang merusak, "Ian Fry, seorang delegasi dari Tuvalu berkata.

"Itulah keadaan dunia yang kita alami saat ini."

KEYWORD :

KTT Iklim PBB Amerika Serikat Efek Rumah Kaca




JURNAS VIDEO :

PILIHAN REDAKSI :