Presiden Hassan Rouhani
Teheran, Jurnas.com - Presiden Hassan Rouhani mengatakan, sanksi Amerika Serikat (AS) yang kejam dan melanggar hukum terhadap Iran itu tidak akan bertahan lama.
Menurut Rouhani, pada saatnya semua negara ingin membina hubungan yang dekat dan bersahabat dengan Republik Islam.
"Kondisi yang disebabkan tekanan kejam dan sanksi ilegal AS tidak akan berkelanjutan. Semua negara ingin memiliki hubungan dekat dengan Iran, terutama negara yang secara tradisional melakukan hubungan baik," kata Rouhani..Rouhani mengatakan hal itu sebelum meninggalkan Teheran ke ibukota Malaysia untuk menghadiri KTT Kuala Lumpur, yang dijadwalkan berlangsung dari 18 hingga 21 Desember.
KTT yang bertema, "Peran Pembangunan dalam Mencapai Keamanan Nasional " akan mempertemukan sekitar 450 pemimpin, ulama, tokoh, dan pemikir dari 52 negara termasuk Iran, Indonesia, Pakistan, Qatar, dan Turki.
Lima puluh dua negara sudah mengkonfirmasi akan menghadiri acara yang akan mencari solusi yang menimpa dunia Muslim akhir-akhir ini.
Irak Bayar Impor Gas Iran dengan Minyak
"Dunia Muslim memiliki potensi besar di sektor geografi, energi, populasi, industri dan budaya, tetapi sayangnya bergulat dengan masalah seperti konflik bersenjata dan terorisme di samping intervensi asing," kata Rouhani.
Pada pertemuan Iran dan Malaysia yang akan membahas berbagi masalah umum itu, Rouhani menekankan bahwa diplomasi satu-satunya cara untuk menyelesaikan masalah.
Rouhani mengatakan akan menyoroti inisiatif perdamaian Iran untuk wilayah Teluk Persia pada pertemuan Kuala Lumpur.
Sebelumnya, ia sudah memperkenalkan Hormuz Peace Endeavour (HOPE) pada September pada pertemuan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Rouhani juga mengatakan akan mengadakan pertemuan multilateral dengan pejabat senior Malaysia serta para pemimpin dari berbagai negara peserta di sela-sela acara tersebut.
Setelah berkunjung ke Malaysia, Rouhani kemudian akan menuju ke Tokyo untuk berkunjung atas undangan resmi oleh Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.
KEYWORD :Sanksi Amerika Serikat KKT Malaysia Kekayaan Umat Muslim Hassan Rouhani