Mahasiswa Iran dan Nigeria memegang poster ulama Muslim Nigeria Ibrahim Zakzaky selama demonstrasi di luar kedutaan besar Nigeria di Teheran. (Foto: AFP)
Teheran, Jurnas.com - Universitas Internasional Al-Mustafa Iran, mengutuk perlakuan tidak manusiawi dan melanggar hukum pemerintah Nigeria terhadap ulama terkemuka Iran yang ditahan, Syeikh Ibrahim al-Zakzaky.
Dalam sebuah pernyataan, kampus yang berbasis di Qom itu menyoroti peran hegemonik terhadap keadaan buruk Sheikh Zakzaky, yang sudah lama ditahan dan mengalami pembantaian pasukan Nigeria dari ratusan pengikutnya dan tiga putranya.
Surat itu mengatakan, agresi yang menargetkan Sheikh Zakzaky dan para pengikutnya mendapat dukungan dari sistem hegemonik yang sama yang telah menciptakan dan menangani kelompok-kelompok teroris Takfiri, termasuk Daesh, Boko Haram dan al-Shabab, di berbagai bagian.
"Sistem hegemonik dan antek-anteknya sudash lama bekerja untuk meredam suara-suara kebebasan dan keadilan di seluruh dunia, menggunakan berbagai jenis penindasan," katanya.
"Namun, organisasi internasional, termasuk yang mengklaim pembela hak asasi manusia, memilih tetap diam menyaksikan penindasan yang mengerikan, termasuk yang menyasar ulama Nigeria," sambungnya.
Pada 2015, tentara Nigeria menggerebek rumah Sheikh Zakzaky, yang memimpin Gerakan Islam di Nigeria (IMN), menahan ulama dan istrinya, serta membunuh 350 pendukungnya.
Negara itu sudah menahan Sheikh Zakzaky, yang mengalami kondisi kesehatan yang mengerikan akibat serangan tersebut. Istrinya juga ditahan sejak penggerebekan itu.
Pada Agustus, pasangan itu diizinkan melakukan perjalanan ke India untuk mendapatkan perawatan medis karena kondisinya semakin memburuk. Namun, dilaporkan kembali ke Nigeria karena intervensi rezim.
Dilaporkan kemudian bahwa ulama bersama istriny dipindahkan ke lokasi yang tidak diketahui sekembalinya dari India.
Abuja juga memasukkan daftar hitam IMN sebagai kelompok teroris dan menewaskan ratusan lainnya dalam bentrokan dengan mereka yang bangkit sebagai protes terhadap kekejamannya terhadap gerakan tersebut.
Pernyataan itu juga menyingggun parahnya kondisi kesehatan Syekh Zakzaky dan istrinya dan menyerukan semua pencari kebebasan di setiap bagian dunia bereaksi terhadap penindasan langsung tersebut.
Universitas itu menuntut Abuja segera membebaskan ulama dan istrinya dan memberi perawatan medis yang diperlukan.
KEYWORD :Kampus Al-Mustafa Iran Penindasan Ulama Nigeria Kejam Ibrahim al-Zakzaky